tag:blogger.com,1999:blog-61633913378125561362024-03-08T04:03:05.035-08:00RUMAH ARTIKELKumpulan artikel-artikel menarik dan semoga bisa bermanfaat bagi para pembacanya.MI Muhammadiyah kalitengahhttp://www.blogger.com/profile/00626052208154261312noreply@blogger.comBlogger7125tag:blogger.com,1999:blog-6163391337812556136.post-71603363070318115202013-01-09T19:44:00.004-08:002013-01-09T19:44:54.377-08:00Puasa Ramadhan<h1 style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">PANDUAN PUASA RAMADHAN</span></h1>
<h1 style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Oleh:<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Ustadz Abu
Rasyid</span></h1>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">MUQADDIMAH</span></h3>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span lang="EN-US">Artinya: Diriwayatkan dari Anas ra. ia
berkata : Telah bersabda<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Rasulullah
saw. : Apabila ada sesuatu dari urusan duniamu, maka kamu lebih tahu tentang
hal itu. Jika ada urusan dienmu, maka akulah tempat<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kembalinya ( ikuti aku ). ( H.R Ahmad).</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span lang="EN-US">Artinya : Dirwayatkan dari 'Aisyah ra :
Rasulullah saw. telah bersabda :<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Barangsiapa melakukan perbuatan yang bukan perintah kami, maka ia
tertolak ( tidak diterima). Dan dalam riwayat lain: Barangsiapa yang mengada-adakan
dalam perintah kami ini yang bukan dari padanya, maka ia tertolak. Sementara
dalam riwayat lain : Barangsiapa yang berbuat sesuatu urusan yang lain daripada
perintah kami, maka ia tertolak. <br />
(HR.Ahmad. Bukhary dan Abu Dawud).</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Kandungan dua hadits shahih di atas
menerangkan dengan jelas dan tegas bahwa segala perbuatan, amalan-amalan yang
hubungannya dengan dien/syari'at terutama dalam masalah ubudiyah wajib menurut
panduan dan petunjuk yang telah digariskan oleh Rasulullah saw. Tidak boleh ditambah
dan/atau dikurangi meskipun menurut fikiran seolah-olah lebih baik. Diantara
cara syaitan menggoda ummat Islam ialah membisikkan suatu tambahan dalam urusan
Dien. Sayangnya, perkara ini dianggap soal sepele, enteng dan remeh. Padahal
perbuatan seperti itu adalah merupakan suatu kerusakan yang amat fatal dan berbahaya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Sabda Rasul saw. :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">"Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra,
katanya : Bahwa sesungguhnya Rasulullah saw. berkhutbah kepada manusia pada waktu
haji Wada' . Maka beliau bersabda : Sesungguhnya Syaithan telah berputus asa (
dalam berusaha ) agar ia disembah di bumimu ini. Tetapi ia ridha apabila (
bisikannya) ditaati dalam hal selain itu; yakni suatu amalan yang kamu anggap
remeh dari amalan-amalan kamu, berhati-hatilah kamu sekalian. Sesungguhnya aku
telah meninggalkan untukmu , yangjika kamu berpegang kepadanya niscaya kalian
tidak akan sesat selama-lamanya. Yaitu: Kitab Allah dan sunnah NabiNya. "
( HR. Hakim ).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Dengan demikian dapat difahami bagaimana
Rasulullah saw. mengingatkan kita agar selalu waspada terhadap provokasi setan
untuk beramal dengan menyalahi tuntunan Nabi sekalipun hal itu nampak remeh. "Diriwayatkan
dari Ghudwahaif bin Al-Harits ra: ia berkata : Telah bersabda Rasulullah saw. :
Setiap suatu kaum mengadakan Bid'ah, pasti saat itu diangkat (dihilangkan )
sunnah semisalnya. Maka berpegang teguh kepda sunnah itu lebih baik daripada
mengadakan bid'ah" ( HR. Ahmad ).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Jadi, ketika amalan bid'ah ditimbulkan
betapapun kecilnya, maka pada saat yang sama Sunnah telah dimusnahkan. Pada
akhirnya lama kelamaan yang nampak dalam dien ini hanyalah perkara bid'ah
sedangkan yang Sunnah dan original telah tertutup. Pada saat itulah ummat Islam
akan menjadi lemah dan dikuasai musuh.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Insya Allah tak lama lagi kita akan
menyambut kedatangan Ramadhan,dalam bulan yang penuh berkat ini kita diwajibkan
menjalankan ibadah puasa Ramadhan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">sebulan penuh , yang mana hal tersebut merupakan
salah satu bagian dari rukun Islam. Karenanya hal tersebut amat penting.
Berkaitan dengan hal diatas, maka kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk
dapat menunaikan ibadah puasa ini sesempurna mungkin , benar-benar bebas dari
bid'ah sesuai dengan panduan yang telah digariskan oleh Rasulullah saw.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Untuk keperluan itulah dalam risalah yang
sederhana ini diterangkan beberapa hal yang berkaitan dengan amaliah puasa
Ramadhan, zakat fithrah, dan Shalat 'Ied</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">berdasarkan Nash-nash yang Shariih ( jelas
). Dalil - dalil dan KESIMPULAN dibuat agar mudah difahami antara hubungan amal
dengan dalilnya. Dan -tak ada gading yang tak retak- kata pepatah, sudah barang
tentu risalah ini sangat jauh dari sempurna, untuk menuju kesempurnaannya
bantuan dari pemakai amat diharapkan. Semoga risalah ini diterima oleh Allah
sebagai Amal Shalih yang bermanfaat terutama di akhirat nanti. Amien.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyText" style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US">I. MASYRU'IYAT DAN MATLAMAT PUASA
RAMADHAN.</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">1. "Wahai orang-orang yang beriman
diwajibkan atas kamu sekalian puasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang
sebelum kamu agar kamu sekalian bertaqwa "( QS Al-Baqarah : 183 ).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">2. "Bulan Ramadhan, bulan yang
didalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan
mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dengan yang bathil ), karena
itu barangsiapa diantara kamu menyaksikan (masuknya bulan ini ), maka hendaklah
ia puasa... " ( Al-Baqarah</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">: 185).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">3. " Telah bersabda Rasulullah saw. :
Islam didirikan di atas lima perkara: Bersaksi bahwa tidak ada Ilah selain
Allah, dan sesungguhnya Muhammad ituadalah</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">utusan Allah. Mendirikan Shalat
Mengeluarkan Zakat puasa di bulan Ramadhan Menunaikan haji ke Ka'bah. ( HR.Bukhari
Muslim ).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">4. "Diriwayatkan dari Thalhah bin '
Ubaidillah ra. : bahwa sesungguhnya ada seorang bertanya kepada Nabi saw. : ia
berkata : Wahai Rasulullah beritakan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">kepadaku puasa yang diwajibkan oleh Allah
atas diriku. Beliau bersabda : puasa Ramadhan. Lalu orang itu bertanya lagi :
Adakah puasa lain yang diwajibkan atas</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">diriku ?. Beliau bersabda : tidak ada,
kecuali bila engkau puasa Sunnah. ".</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">KESIMPULAN : Dari ayat-ayat dan
hadits-hadits diatas, kita dapat mengambil pelajaran :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">1. puasa Ramadhan hukumnya Fardu ‘Ain (
dalil 1, 2, 3 dan 4 ).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">2. puasa Ramadhan disyari'atkan bertujuan
untuk menyempurnakan ketaqwaan (dalil no 1).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyText" style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US">II. KEUTAMAAN BULAN RAMADHAN DAN
KEUTAMAAN BERAMAL DIDALAMNYA</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">1. Artinya : Diriwayatkan dari Abu Hurairah
ra: Bahwa sesungguhnya Rasulullah saw. pernah bersabda : Ketika datang bulan
Ramadhan: Sungguh telah datang kepadamu bulan yang penuh berkat, diwajibkan
atas kamu untuk puasa, dalam bulan ini pintu Jannah dibuka, pintu Neraka
ditutup, Setan- Setan dibelenggu. Dalam bulan ini ada suatu malam yang nilanya
sama dengan seribu bulan, maka barangsiapa diharamkan kebaikannya ( tidak beramal
baik didalamnya), sungguh telah diharamkan (tidak mendapat kebaikan di bulan
lain seperti di bulan ini). ( HR. Ahmad, Nasai dan Baihaqy. Hadits Shahih Ligwahairihi).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">2. "Diriwayatkan dari Urfujah, ia
berkata : Aku berada di tempat 'Uqbah bin Furqad, maka masuklah ke tempat kami
seorang dari Sahabat Nabi saw. ketika Utbah</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">melihatnya ia merasa takut padanya, maka ia
diam. Ia berkata: maka ia menerangkan tentang puasa Ramadhan ia berkata : Saya
telah mendengar Rasulullah saw bersabda tentang bulan Ramadhan: Di bulan
Ramadhan ditutup seluruh pintu Neraka, dibuka seluruh pintu Jannah, dan dalam
bulan ini Setan dibelenggu. Selanjutnya ia berkata : Dan dalam bulan ini ada
malaikat yang selalu menyeru : Wahai orang yang selalu mencari/ beramal kebaikan
bergembiralah anda, dan wahai orang-orang yang mencari/berbuat kejelekan
berhentilah ( dari perbuatan jahat) . Seruan ini terus didengungkan sampai
akhir bulan Ramadhan." (Riwayat Ahmad dan Nasai )</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">3. " Diriwayatkan dari Abi Hurairah
ra. Sesungguhnya Nabi saw. telah bersabda : Shalat Lima waktu, Shalat Jum'at
sampai Shalat Jum'at berikutnya, puasa Ramadhan sampai puasa Ramadhan
berikutnya, adalah menutup dosa-dosa (kecil) yang diperbuat diantara keduanya, bila
dosa-dosa besar dijauhi." ( H.R.Muslim)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">4. "Diriwayatkan dari Abdullah bin
Amru, bahwa sesungguhnya Nabi saw. telah bersabda: puasa dan Qur'an itu
memintakan syafa’at seseorang hamba di hari</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Kiamat nanti. puasa berkata : Wahai
Rabbku,aku telah mencegah dia memakan makanan dan menyalurkan syahwatnya di
siang hari, maka berilah aku hak untuk</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">memintakan syafa'at baginya. Dan berkata
pula AL-Qur'an : Wahai Rabbku aku telah mencegah dia tidur di malam hari (
karena membacaku ), maka berilah aku</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">hak untuk memintakan syafaat baginya. Maka
keduanya diberi hak untuk memmintakan syafaat." ( H.R. Ahmad, Hadits
Hasan).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">5. "Diriwayatkan dari Sahal bin Sa'ad
: Sesungguhnya Nabi saw telah bersabda : bahwa sesungguhnya bagi Jannah itu ada
sebuah pintu yang disebut " Rayyaan".</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Pada hari kiamat dikatakan : Dimana orang
yang puasa? ( untuk masuk Jannah melalui pintu itu), jika yang terakhir
diantara mereka sudah memasuki pintu itu,</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">maka ditutuplah pintu itu." (HR.
Bukhary Muslim).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">6. Rasulullah saw. bersabda : Barangsiapa
puasa Ramadhan karena beriman dan ikhlas, maka diampuni dosanya yang telah lalu
dan yang sekarang ( HR.Bukhary</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Muslim).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">KESIMPULAN : Kesemua Hadits di atas memberi
pelajaran kepada kita, tentang keutamaan bulan Ramadhan dan keutamaan beramal
didalamnya, diantaranya :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">1. Bulan Ramadhan adalah:</span></div>
<ul style="margin-top: 0in; text-align: justify;" type="disc">
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Bulan yang penuh Barakah.</span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Pada bulan ini pintu Jannah dibuka dan pintu neraka ditutup.</span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Pada bulan ini Setan-Setan dibelenggu.</span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Dalam bulan ini ada satu malam yang keutamaan beramal
didalamnya lebih baik daripada beramal seribu bulan di bulan lain, yakni
malam LAILATUL QADR.</span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Pada bulan ini setiap hari ada malaikat yang menyeru menasehati
siapa yang berbuat baik agar bergembira dan yang berbuat ma'shiyat agar
menahan diri. (dalil 1 & 2).</span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">2. Keutamaan beramal di bulan Ramadhan
antara lain :</span></div>
<ul style="margin-top: 0in; text-align: justify;" type="disc">
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Amal itu dapat menutup dosa-dosa kecil antara setelah Ramadhan
yang lewat sampai dengan Ramadhan berikutnya.</span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Menjadikan bulan Ramadhan memintakan syafaa't. </span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Khusus bagi yang puasa disediakan pintu khusus yang bernama
Rayyaan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>untuk memasuki Jannah. (
dalil 3, 4, 5 dan 6).</span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h2 style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US">III. CARA MENETAPKAN AWAL DAN AKHIR BULAN</span></b></h2>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">1. "Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra.
beliau berkata : Manusia sama melihat Hilal (bulan sabit), maka akupun mengabarkan
hal itu kepada Rasululullah saw. Saya</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">katakan : sesungguhnya saya telah melihat
Hilal.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Maka beliau saw. puasa dan
memerintahkan semua orang agar puasa." ( H.R Abu Dawud, Al-Hakim dan Ibnu
Hibban).(Hadits Shahih).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">2. "Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra.
Bahwa sesungguhnya Nabi saw. telah bersabda: Mulailah puasa karena melihat
ru'yah dan berbukalah ( akhirilah puasa</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Ramadhan ) dengan melihat ru'yah. Apabila
awan menutupi pandanganmu, maka sempurnakanlah bulan Sya'ban selama Tiga Puluh
hari.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>"( HR. Bukhary</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Muslim).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">KESIMPULAN</span></div>
<ul style="margin-top: 0in; text-align: justify;" type="disc">
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Menetapkan awal dan akhir bulan Ramadhan dengan melihat ru'yah,
meskipun bersumber dari laporan seseorang, yag penting adil ( dapat
dipercaya ).</span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Jika bulan sabit ( Hilal ) tidak terlihat karena tertutup awan,
misalnya, maka bilangan bulan Sya'ban digenapkan menjadi Tiga Puluh hari.
( dalil 1 dan 2).</span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Pada dasarnya ru'yah yang dilihat oleh penduduk di suatu
negara, berlaku untuk seluruh dunia. Hal ini akan berlaku jika Khilafah '
Ala Minhaajinnabiy sudah tegak ( dalil 2 ).</span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Selama khilafah belum tegak, untuk menghindarkan meluasnya
perbedaan pendapat ummat Islam tentang hal ini, sebaiknya ummat Islam
mengikuti ru'yah yag nampak di negeri masing-masing. ( ini hanya pendapat
sebagian ulama).</span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h2 style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US">IV. RUKUN PUASA</span></b></h2>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">1. "... dan makan dan minumlah hingga jelas
bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar, kemudian</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">sempurnakanlah puasa itu sampai malam...(
AL-Baqarah :187).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">2. "Adiy bin Hatim berkata : Ketika
turun ayat ; artinya (...hingga jelas bagimu benang putih dari benang
hitam...), lalu aku mengambil seutas benang hitam dan seutas benang putih, lalu
kedua utas benang itu akau simpan dibawah bantalku. Maka pada waktu malam saya
amati, tetapi tidak tampak jelas, maka saya pergi menemui Rasulullah saw. Dan saya
ceritakan hal ini kepada beliau. Beliapun bersabda: Yang dimaksud adalah
gelapnya malam dan terangnya siang (fajar). " ( H.R. Bukhary Muslim).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">3. "Allah Ta'ala berfirman : "
Dan tidaklah mereka disuruh, kecuali untuk beribadah kepada Allah dengan mengikhlashkan
ketaatan untukNya " ( Al-Bayyinah :5)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">4. "Rasulullah saw. bersabda :
Sesungguhnya semua amal itu harus dengan niat, dan setiap orang mendapat balasan
sesuai dengan apa yang diniatkan." ( H.R</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Bukhary dan Muslim).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">5. "Diriwayatkan dari Hafshah , ia
berkata : Telah bersabda Nabi saw. : Barangsiapa yang tidak beniat (puasa
Ramadhan) sejak malam, maka tidak ada puasa</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">baginya ." (HR. Abu Dawud) Hadits
Shahih.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">KESIMPULAN:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Keterangan ayat dan hadit di atas memberi
pelajaran kepada kita bahawa rukun puasa Ramadhan adalah sebagai berikut :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">a. Berniat sejak malam hari ( dalil 3,4 dan
5).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">b. Menahan makan, minum, koitus (Jima')
dengan isteri di siang hari sejak terbit fajar sampai terbenam matahari (
Maghrib), ( dalil 1 dan 2).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyText" style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US">V. YANG DIWAJIBKAN PUASA RAMADHAN.</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">1. "Wahai orang-orang yang beriman
diwajibkan atas kamu sekalian untuk puasa, sebagaimana yang telah diwajibkan
atas orang-orang sebelum kamu agar kamu sekalian bertaqwa. " ( Al-Baqarah
: 183)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">2. "Diriwayatkan dari Ali ra., ia
berkata : Sesungguhnya nabi saw telah bersabda : telah diangkat pena (
kewajiban syar'i/ taklif) dari tiga golongan .</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">- Dari orang gila sehingga dia sembuh - dari
orang tidur<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sehingga bangun - dari
anak-anak sampai ia bermimpi / dewasa." ( H.R. Ahmad, Abu Dawud, dan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Tirmidzi).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">KESIMPULAN</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Keterangan di atas mengajarkan kepada kita
bahwa : yang diwajibkan puasa Ramadhan adalah: setiap orang beriman baik lelaki
maupun wanita yang sudah</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">baligh/dewasa dan sehat akal /sadar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h2 style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US">VI. YANG DILARANG PUASA</span></b></h2>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">1. "Diriwayatkan dari 'Aisyah ra. ia
berkata : Disaat kami haidh di masa Rasulullah saw, kami dilarang puasa dan
diperintahkan mengqadhanya, dan kami tidak</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">diperintah mengqadha Shalat "( H.R
Bukhary Muslim).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">KESIMPULAN</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Keterangan di atas memberi pelajaran kepada
kita bahwa wanita yang sedang haidh dilarang puasa sampai habis masa haidhnya,
lalu melanjutkan puasanya. Di luar Ramadhan ia wajib mengqadha puasa yag
ditinggalkannya selama dalam haidh.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h2 style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US">VII. YANG DIBERI KELONGGARAN UNTUK TIDAK PUASA RAMADHAN</span></b></h2>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">1. "(Masa yang diwajibkan kamu puasa
itu ialah) bulan Ramadhan yang padanya diturunkan Al-Qur'an, menjadi pertunjuk
bagi sekalian manusia, dan menjadi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">keterangan-keterangan yang menjelaskan
pertunjuk, dan (menjelaskan) antara yang haq dengan yang bathil. Karenanya,
siapa saja dari antara kamu yang</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">menyaksikan anak bulan Ramadhan (atau
mengetahuinya), maka hendaklah ia puasa di bulan itu; dan siapa saja yang sakit
atau dalam musafir maka (bolehlah ia</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">berbuka, kemudian wajiblah ia puasa)
sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. (Dengan ketetapan
yang demikian itu) Allah menghendaki</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">kamu beroleh kemudahan, dan Ia tidak
menghendaki kamu menanggung kesukaran. Dan juga supaya kamu cukupkan bilangan
puasa (sebulan Ramadhan), dan </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">supaya kamu membesarkan Allah karena
mendapat pertunjukNya, dan supaya kamu bersyukur." ( Al-Baqarah:185.)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">2. "Diriwayatkan dari Mu'adz , ia
berkata : Sesungguhnya Allah swt telah mewajibkan atas nabi untuk puasa, maka
DIA turunkan ayat ( dalam surat</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">AL-Baqarah : 183-184), maka pada saat itu
barangsiapa mau puasa dan barangsiapa mau memberi makan seorang miskin,
keduanya diterima. Kemudian Allah menurunkan ayat lain ( AL-Baqarah : 185),
maka ditetapkanlah kewajiban puasa bagi setiap orang yang mukim dan sehat dan
diberi rukhsah ( keringanan) untuk orang yang sakit dan bermusafir dan
ditetapkan cukup memberi makan orang misikin bagi oran yang sudah sangat tua dan
tidak mampu puasa. " ( HR. Ahmad, Abu Dawud, AL-Baihaqi dengan sanad
shahih).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">3. "Diriwayatkan dari Hamzah Al-Islamy
: Wahai Rasulullah, aku dapati bahwa diriku kuat untuk puasa dalam safar,
berdosakah saya ? Maka beliau bersabda :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">hal itu adalah merupakan kemurahan dari
Allah Ta'ala, maka barangsiapa yang menggunakannya maka itu suatu kebaikan dan
barangsiapa yang lebih suka untuk terus puasa maka tidak ada dosa baginya
" ( H.R.Muslim)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">4. "Diriwayatkan dari Sa'id Al-Khudry
ra. ia berkata : Kami bepergian bersama Rasulullah saw. ke Makkah, sedang kami
dalam keadaan puasa. Selanjutnya ia</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">berkata : Kami berhenti di suatu tempat.
Maka Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya kamu sekalian sudah berada ditempat
yang dekat dengan musuh kalian,</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">dan berbuka lebih memberi kekuatan kepada
kamu. Ini merupakan rukhsah, maka diantara kami ada yang masih puasa dan ada
juga yang berbuka. Kemudian kami berhenti di tempat lain. Maka beliau juga
bersabda: Sesungguhnya besok kamu akan bertemu musuh, berbuka lebih memberi
kekuatan kepada kamu sekalian,maka berbukalah. Maka ini merupakan kemestian,
kamipun semuanya berbuka. Selanjutnya bila kami bepergian beserta Rasulullah
saw. kami puasa ." ( H.R Ahmad, Muslim dan Abu Dawud).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">5. "Diriwayatkan dari Sa'id Al-Khudry
ra. ia berkata : Pada suatu hari kami pergi berperang beserta Rasulullah saw.
di bulan Ramadhan. Diantara kami ada</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">yang puasa dan diantara kami ada yang
berbuka . Yang puasa tidak mencela yang berbuka ,dan yang berbuka tidak mencela
yang puasa. Mereka berpendapat bahwa siapa yang mendapati dirinya ada kekuatan
lalu puasa, hal itu adalah baik dan barangsiapa yang mendapati dirinya lemah
lalu berbuka,maka hal ini juga baik"</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">(HR. Ahmad dan Muslim)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">6. "Dari Jabir bin Abdullah : Bahwa
sesungguhnya Rasulullah saw. pergi menuju ke Makkah pada waktu fathu Makkah,
beliau puasa sampai ke Kurraa’il Ghamiim dan semua manusia yang menyertai
beliau juga puasa. Lalu dilaporkan kepada beliau bahwa manusia yang menyertai
beliau merasa berat , tetapi mereka tetap</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">puasa karena mereka melihat apa yang tuan
amalkan (puasa). Maka beliau meminta segelas air lalu diminumnya. Sedang
manusia melihat beliau, lalu</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">sebagian berbuka dan sebagian lainnya tetap
puasa. Kemudian sampai ke telinga beliau bahwa masih ada yang nekad untuk
puasa. Maka beliaupun bersabda : mereka itu adalah durhaka." (HR.Tirmidzy).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">7. "Ucapan Ibnu Abbas : wanita yang
hamil dan wanita yang menyusui apabila khawatir atas kesehatan anak-anak
mereka, maka boleh tidak puasa dan cukup</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">membayar fidyah memberi makan orang miskin
" ( Riwayat Abu Dawud ). Shahih</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">8. "Diriwayatkan dari Nafi' dari Ibnu
Umar: Bahwa sesungguhnya istrinya bertanya kepadanya ( tentang puasa Ramadhan
), sedang ia dalam keadaan hamil. Maka</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">ia menjawab : Berbukalah dan berilah makan
sehari seorang miskin dan tidak usah mengqadha puasa ." (Riwayat Baihaqi)
Shahih.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">9. "Diriwayatkan dari Sa'id bin Abi
'Urwah dari Ibnu Abbas beliau berkata : Apabila seorang wanita hamil khawatir
akan kesehatan dirinya dan wanita yang</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">menyusui khawatir akan kesehatan anaknya
jika puasa Ramadhan. Beliau berkata : Keduanya boleh berbuka (tidak puasa ) dan
harus memberi makan sehari seorang miskin dan tidak perlu mengqadha puasa"
(HR.Ath-Thabari dengan sanad shahih di atas syaratMuslim , kitab AL-irwa jilid
IV hal 19).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">KESIMPULAN: Pelajaran yang dapat diambil
dari keterangan di atas adalah : Orang Mu'min yang diberi kelonggaran
diperbolehkan untuk tidak puasa<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Ramadhan, tetapi wajib mengqadha di bulan lain, mereka itu ialah :</span></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0in; text-align: justify;" type="1">
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Orang sakit yang masih ada harapan sembuh.</span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Orang yang bepergian ( Musafir ). Musafir yang merasa kuat
boleh meneruskan puasa dalam safarnya, tetapi yang merasa lemah dan berat
lebih baik berbuka, dan makruh memaksakan diri untuk puasa.</span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Orang Mu'min yang diberi kelonggaran
diperbolehkan untuk tidak mengerjakan puasa dan tidak wajib mengqadha, tetapi
wajib fidyah (memberi makan sehari seorang miskin). Mereka adalah orang yang
tidak<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>lagi mampu mengerjakan puasa
karena:</span></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0in; text-align: justify;" type="1">
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Umurnya sangat tua dan lemah.</span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Wanita yang menyusui dan khawatir akan kesehatan anaknya.</span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Karena mengandung dan khawatir akan kesehatan dirinya.</span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Sakit menahun yang tidak ada harapan sembuh.</span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Orang yang sehari-hari kerjanya berat yang tidak mungkin mampu
dikerjakan sambil puasa, dan tidak mendapat pekerjaan lain yang ringan. (
dalil 2,7,8 dan 9).</span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">VIII HAL-HAL YANG MEMBATALKAN PUASA</span></h3>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">1. "...dan makan dan minumlah hingga
jelas bagimu benang putih dari benang hitam (fajar ), kemudian sempurnakanlah
puasa itu sampai malam..." ( Al-Baqarah : 187).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">2. "Dari Abu Hurairah ra.: bahwa
sesungguhnya nabi saw. telah bersabda : Barangsiapa yang terlupa, sedang dia
dalam keadaan puasa, kemudian ia makan atau minum, maka hendaklah ia
sempurnakan puasanya. Hal itu karena sesungguhnya Allah hendak memberinya
karunia makan dan minum " (Hadits Shahih, riwayat Al-Jama'ah kecuali An-Nasai).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">3. Dari Abu Hurairah ra. bahwa sesungguhnya
Nabi saw telah bersabda : Barang siapa yang muntah dengan tidak sengaja,
padahal ia sedang puasa - maka tidak wajib qadha ( puasanya tetap sah ), sedang
barang siapa yang berusaha sehinggga muntah dengan sengaja, maka hendaklah ia
mengqadha ( puasanya batal ). ( H.R : Abu Daud dan At-Tirmidziy )</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">4. Diriwayatkan dari Aisyah ra ia berkata :
Disaat kami berhaidh ( datang bulan ) dimasa Rasulullah saw. kami dilarang
puasa dan diperintah untuk mengqadhanya</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">dan kami tidak diperintah untuk mengqadha
shalat. (H.R : Al-Bukhary dan Muslim )</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">5. Diriwayatkan dari Hafshah, ia berkata :
Telah bersabda Nabi saw. Barang siapa yang tidak berniat untuk puasa ( Ramadhan
) sejak malam, maka tidak ada</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">puasa baginya. ( H.R : Abu Daud ) hadits
shahih.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">6. Telah bersabda Rasulullah saw: Bahwa
sesungguhnya semua amal itu harus dengan niat<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>( H.R : Al-Bukhary dan Muslim )</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">7. Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. ia
berkata : Sesungguhnya seorang laki-laki berkata kepada Rasulullah saw: Ya
Rasulullah saya terlanjur menyetubuhi istri saya (di siang hari) padahal saya dalam
keadaan puasa ( Ramadhan ), maka Rasulullah saw bersabda : Punyakah kamu
seorang budak untuk dimerdekakan ? Ia menjawab : Tidak. Rasulullah saw bersabda
: Mampukah kamu puasa dua bulan berturut-turut ? Lelaki itu menjawab : Tidak.
Beliau</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">bersabda lagi : Punyakah kamu persediaan
makanan untuk memberi makan enam puluh orang miskin ? Lelaki itu menjawab :
Tidak. Lalu beliau diam, maka ketika kami dalam keadaan semacam itu, Rasulullah
<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>datang dengan membawa satu keranjang
kurma, lalu bertanya : dimana orang yang bertanya tadi ? ambilah</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">kurma ini dan shadaqahkan dia. Maka orang
tersebut bertanya : Apakah kepada orang yang lebih miskin dari padaku ya Rasulullah
? Demi Allah tidak ada diantara</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">sudut-sudutnya ( Madinah ) keluarga yang
lebih miskin daripada keluargaku. Maka Nabi saw. lalu tertawa sampai terlihat
gigi serinya kemudian bersabda :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Ambillah untuk memberi makan keluargamu. (
H.R : Al-Bukhary dan Muslim )</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">KESIMPULAN</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Ayat dan hadits-hadits tersebut di atas
menerangkan kepada kita bahwa hal-hal yang dapat membatalkan puasa ( Ramadhan )
ialah sbb :</span></div>
<ul style="margin-top: 0in; text-align: justify;" type="disc">
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Sengaja makan dan minum di siang hari. Bila terlupa makan dan
minum di siang hari, maka tidak membatalkan puasa. ( dalil : 2 )</span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Sengaja membikin muntah, bila muntah dengan tidak disengajakan,
maka tidak membatalkan puasa. ( dalil :3 )</span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Pada siang hari terdetik niat untuk berbuka. (dalil : 5 dan 6 )</span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Dengan sengaja menyetubuhi istri di siang hari Ramadhan, ini
disamping puasanya batal ia terkena hukum yang berupa : memerdekakan
seorang hamba, bila tidak mampu maka puasa dua bulan berturut-turut, dan bila
tidak mampu, maka memberi makan enam puluh orang miskin.( dalil : 7 )</span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Datang bulan di siang hari Ramadhan ( sebelum waktu masuk
Maghrib ).( dalil : 4 )</span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><u><span lang="EN-US">IX. HAL-HAL YANG BOLEH DIKERJAKAN
WAKTU IBADAH PUASA.</span></u></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">1. Diriwayatkan dari Aisyah ra Bahwa
sesungguhnya Nabi saw. dalam keadaan junub sampai waktu Shubuh sedang beliau
sedang dalam keadaan puasa, kemudian mandi. (H.R : Al-Bukhary dan Muslim )</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">2. Diriwayatkan dari Abi Bakar bin
Abdurrahman, dari sebagian sahabat-sahabat Nabi saw. ia berkata kepadanya : Dan
sungguh telah saya lihat Rasulullah saw. menyiram air di atas kepala beliau
padahal beliau dalam keadaan puasa karena haus dan karena udara panas. ( H.R :
Ahmad, Malik dan Abu Daud )</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">3. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. Bahwa
sesungguhnya Nabi saw berbekam sedang beliau dalam keadaan puasa. (H.R :
Al-Bukhary ) .</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">4. Diriwayatkan dari Aisyah ra Adalah
Rasulullah saw mencium ( istrinya ) sedang beliau dalam keadaan puasa dan
menggauli dan bercumbu rayu dengan istrinya (</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">tidak sampai bersetubuh ) sedang beliau
dalam keadaan puasa, akan tetapi beliau adalah orang yang paling kuat menahan
birahinya. ( H.R : Al-Jama'ah kecuali</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Nasa'i) hadits shahih.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">5. Diriwayatkan dari Abdullah bin Furuuj :
Bahwa sesungguhnya ada seorang wanita bertanya kepada Ummu Salamah ra. Wanita
itu berkata : Sesungguhnya suami saya mencium saya sedang dia dan saya dalam
keadaan puasa, bagaimana pendapatmu ? Maka ia menjawab : Adalah Rasulullah r
pernah mencium saya sedang beliau dan saya dalam keadaan puasa. ( H.R :
Aththahawi dan Ahmad dengan sanad yang baik dengan mengikut syarat</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Muslim ).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">6. Diriwayatkan dari Luqaidh bin Shabrah : Sesungguhnya
Nabi saw bersabda : Apabila kamu beristinsyaaq ( menghisap air ke hidung ) </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">keraskan kecuali kamu dalam keadaan puasa.
( H.R :Ashhabus Sunan )</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">7. Perkataan ibnu Abbas : Tidak mengapa
orang yang puasa mencicipi cuka dan sesuatu yang akan dibelinya ( Ahmad dan
Al-Bukhary ).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">KESIMPULAN</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Hadits-hadits tersebut di atas memberi
pelajaran kepada kita bahwa hal-hal tersebut di bawah ini bila diamalkan tidak
membatalkan puasa :</span></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0in; text-align: justify;" type="1">
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Menyiram air ke atas kepala pada siang hari karena haus ataupun
udara panas, demikian pula menyelam kedalam air pada siang hari.</span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Menta'khirkan mandi junub setelah adzan Shubuh. (dalil : 1 )</span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Berbekam pada siang hari. ( dalil : 3 )</span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Mencium, menggauli, mencumbu istri tetapi tidak sampai
bersetubuh di siang hari.( dalil 4 dan 5 )</span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Beristinsyak ( menghirup air kedalam hidung )terutama bila akan
berwudhu, asal tidak dikuatkan menghirupnya. ( dalil : 6 )</span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Disuntik di siang hari.</span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Mencicipi makanan asal tidak ditelan.(dalil :7)</span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><u><span lang="EN-US">ADAB-ADAB PUASA RAMADHAN.</span></u></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">1. Diriwayatkan dari Umar bin Khaththab ra.
telah bersabda Rasulullah saw: Apabila malam sudah tiba dari arah sini dan
siang telah pergi dari arah sini, sedang</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">matahari sudah terbenam, maka orang yang
puasa boleh berbuka. ( H.R : Al-Bukhary dan Muslim )</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">2. Diriwayatkan dari Sahal bin Sa’ad :
Sesungguhnya Nabi saw telah bersabda : Manusia ( ummat Islam ) masih dalam
keadaan baik selama mentakjilkan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">(menyegerakan) berbuka. ( H.R : Al-Bukhary
dan Muslim)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">3. Diriwayatakan dari Anas ra., ia berkata
: Rasulullah saw berbuka dengan makan beberapa ruthaab (kurma basah ) sebelum
shalat, kalau tidak ada maka dengan kurma kering, kalau tidak ada maka dengan meneguk
air beberapa teguk. ( H.R : Abu Daud dan Al-Hakiem )</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">4. Diriwayatkan dari Salman bin Amir, bahwa
sesungguhnya Nabi saw. telah bersabda : Apabila salah seorang diantara kamu
puasa hendaklah berbuka dengan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">kurma, bila tidak ada kurma hendaklah
dengan air, sesungguhnya air itu bersih. ( H.R : Ahmad dan At-Tirmidzi )</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">5. Diriwayatkan dari Ibnu Umar : Adalah
Nabi saw. selesai berbuka Beliau berdo'a (artinya) telah pergi rasa haus dan
menjadi basah semua urat-urat dan pahala</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">tetap ada Insya Allah. ( H.R :
Ad-Daaruquthni dan Abu Daud hadits hasan )</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">6. Diriwayatkan dari Anas, ia berkata :
Telah bersabda Rasulullah saw: Apabila makan malam telah disediakan, maka
mulailah makan sebelum shalat Maghrib, janganlah mendahulukan shalat daripada
makan malam itu ( yang sudah terhidang ). ( H.R : Al-Bukhary dan Muslim )</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">7. Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra:
Sesungguhnya Rasulullah saw. telah bersabda : Makan sahurlah kalian karena
sesungguhnya makan sahur itu berkah. (H.R :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Al-Bukhary )</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">8. Diriwayatkan dari Al-Miqdam bin Ma'di
Yaqrib, dari Nabi saw. bersabda : Hendaklah kamu semua makan sahur, karena
sahur adalah makanan yang penuh berkah. ( H.R : An-Nasa'i )</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">9. Diriwayatkan dari Zaid bin Tsabit t
berkata : Kami bersahur bersama Rasulullah saw. kemudian kami bangkit untuk
menunaikan shalat ( Shubuh ). saya berkata :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Berapa saat jarak antara keduanya ( antara
waktu sahur dan waktu Shubuh )?Ia berkata : Selama orang membaca limapuluh
ayat. ( H.R : Al-Bukhary dan Muslim )</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">10. Diriwayatkan dari Amru bin Maimun, ia
berkata : Adalah para sahabat Muhammad saw. adalah orang yang paling
menyegerakan berbuka dan melambatkan makan sahur. ( H.R : Al-Baihaqi )</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">11. Telah bersabda Rasulullah saw: Apabila
salah seorang diantara kamu mendengar adzan dan piring masih di tangannya
janganlah diletakkan hendaklah ia</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">menyelesaikan hajatnya ( makan/minum sahur
)daripadanya. (H.R : Ahmad dan Abu Daud dan Al-Hakiem )</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">12. Diriwayatkan dari Abu Usamah ra. ia
berkata : Shalat telah di'iqamahkan, sedang segelas minuman masih di tangan
Umar ra. beliau <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bertanya : Apakah ini
boleh saya minum wahai Rasulullah ? Beliau r.a menjawab : ya, lalu ia meminumnya.
( H.R Ibnu Jarir )</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">13. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. ia
berkata :Adalah Rasulullah saw. orang yang paling dermawan dan beliau lebih
dermawan lagi pada bulan Ramadhan ketika</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Jibril menemuinya, dan Jibril menemuinya
pada setiap malam pada bulan Ramadhan untuk mentadaruskan beliau saw. al-qur'an
dan benar-benar Rasulullah saw. lebih dermawan tentang kebajikan( cepat berbuat
kebaikan ) daripada angin yang dikirim.(HR Al-Bukhary )</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">14. Diriwayatkan dari Abu Hurairah, ia
berkata :Adalah Rasulullah saw. menggalakkan qiyamullail (shalat malam ) di
bulan Ramadhan tanpa memerintahkan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">secara wajib, maka beliau bersabda : Barang
siapa yang shalat malam di bulan Ramadhan karena beriman dan mengharapkan
pahala dari Allah, maka diampuni baginya dosanya yang telah lalu. ( H.R :
Jama'ah )</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">15. Diriwayatkan dari Aisyah ra.
Sesungguhnya Nabi saw. apabila memasuki sepuluh hari terakhir ( bulan Ramadhan
) beliau benar-benar menghidupkan malam (</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">untuk beribadah ) dan membangunkan istrinya
( agar beribadah ) dengan mengencangkan ikatan sarungnya (tidak mengumpuli
istrinya ). ( H.R : Al-Bukhary dan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Muslim )</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">16. Diriwayatkan dari Aisyah, ia berkata :
Adalah Nabi saw. bersungguh-sungguh shalat malam pada sepuluh hari terakhir (
di bulan Ramadhan ) tidak seperti kesungguhannya dalam bulan selainnya. ( H.R :
Muslim )</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">17. Diriwayatkan dari Abu salamah din Abdur
Rahman, sesungguhnya ia telah bertanya kepada Aisyah ra: Bagaimana shalat
malamnya Rasulullah saw di bulan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Ramadhan ? maka ia menjawab : Rasulullah
saw tidak pernah shalat malam lebih dari sebelas raka'at baik di bulan Ramadhan
maupun di bulan lainnya, caranya :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Beliau shalat empat raka'at jangan tanya
baik dan panjangnya, kemudian shalat lagi empat raka'at jangan ditanya baik dan
panjangnya, kemudian shalat tiga</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">raka’at. ( H.R : Al-Bukhary,Muslim dan
lainnya )</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">18. Diriwayatkan dari Aisyah ra. ia berkata
: Adalah Rasulullah saw. apabila bangun shalat malam, beliau membuka dengan
shalat dua raka'at yang ringan,</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">kemudian shalat delapan raka'at, kemudian
shalat witir. ( H.R : Muslim )</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">19. Diriwayatkan dari Ibnu Umar ia berkata
: Ada seorang laki-laki berdiri lalu ia berkata : Wahai Rasulullah bagaimana
cara shalat malam ? Maka</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Rasulullah r. menjawab : Shalat malam itu
dua raka'at dua raka'at. Apabila kamu khawatir masuk shalat Shubuh, maka
berwitirlah satu raka'at. ( H.R : Jama'ah)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">20. Dari Aisyah ra. ia berkata :
Sesungguhnya Nabi saw shalat di masjid, lalu para sahabat shalat sesuai dengan
shalat beliau ( bermakmum di belakang ), lalu</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">beliau shalat pada malam kedua dan para
sahabat bermakmum dibelakangnya bertambah banyak, kemudian pada malam yang
ketiga atau yang keempat mereka</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">berkumpul, maka Rasulullah saw tidak keluar
mengimami mereka. Setelah pagi hari beliau bersabda : Saya telah tahu apa yang
kalian perbuat, tidak ada yang</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">menghalangi aku untuk keluar kepada kalian
( untuk mengimami shalat ) melainkan aku khawatir shalat malam ini difardhukan
atas kalian. Ini terjadi pada bulan Ramadhan. ( H.R : Al-Bukhary dan Muslim )</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">21. Dari Ubay bin Ka'ab t. ia berkata :
Adalah Rasulullah saw. shalat witir dengan membaca : Sabihisma Rabbikal A'la
)dan ( Qul ya ayyuhal kafirun)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">dan (Qulhu wallahu ahad ). ( H.R : Ahmad,
Abu Daud, Annasa'i dan Ibnu Majah )</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">22. Diriwayatkan dari Hasan bin Ali t. ia
berkata : Rasulullah saw. telah mengajarkan kepadaku beberapa kata yang aku
baca dalam qunut witir : ( artinya ) Ya</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Allah berilah aku petunjuk beserta
orang-orang yang telah engkau beri petunjuk, berilah aku kesehatan yang sempurna
beserta orang yang telah engkau beri</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">kesehatan yang sempurna, pimpinlah aku
beserta orang yang telah Engkau pimpin, Berkatilah untukku apa yang telah
Engkau berikan, peliharalah aku dari apa yang</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">telah Engkau tentukan. Maka sesungguhnya
Engkaulah yang memutuskan dan tiada yang dapat memutuskan atas Engkau, bahwa tidak
akan hina siapa saja yang telah Engkau pimpin dan tidak akan mulia siapa saja
yang Engkau musuhi. Maha agung Engkau wahai Rabb kami dan Maha Tinggi Engkau. (
H.R : Ahmad, Abu Daud, Annasa'i, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah )</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">23. Dari Abu Hurairah ra. bahwa Nabi saw.
bersabda :Barang siapa yang shalat malam menepati lailatul qadar, maka diampuni
dosanya yang telah lalu. ( H.R :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Jama'ah )</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">24. Diriwayatkan dari Aisyah ra.
Sesungguhnya Rasulullah saw. telah bersabda : berusahalah untuk mencari
lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir. (H.R : Muslim )</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">25. Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra. ia
berkata : Dinampakkan dalam mimpi seorang laki-laki bahwa lailatul qadar pada
malam kedua puluh tujuh, maka</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Rasulullah saw. bersabda : Sayapun bermimpi
seperti mimpimu, ( ditampakkan pada sepuluh malam terakhir, maka carilah ia (
lailatul qadar ) pada malam-malam</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">ganjil. ( H.R : Muslim )</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">26. Diriwayatkan dari Aisyah ra. ia berkata
: Saya berkata kepada Rasulullah saw. Ya Rasulullah, bagaimana pendapat tuan
bila saya mengetahui lailatul qadar,apa yang saya harus baca pada malam itu ?
Beliau bersabda : Bacalah ( artinya ) Yaa Allah sesungguhnya Engkau maha
pemberi ampun, Engkau suka kepada keampunan maka ampunilah daku. (H.R :
At-Tirmidzi dan Ahmad )</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">27. Diriwayatkan dari Aisyah ra. ia berkata
: Adalah Rasulullah saw mengamalkan i'tikaf pada sepuluh hari terakhir pada
bulan Ramadhan sampai beliau diwafatkan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">oleh Allah Azza wa Jalla. ( H.R :
Al-Bukhary dan Muslim )</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">28. Diriwayatkan dari Aisyah ra. ia berkata
: Adalah Rasulullah saw. apabila hendak beri'tikaf, beliau shalat shubuh
kemudian memasuki tempat</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">i'tikafnya.......... ( H.R :Jama'ah kecuali
At-Tirmidzi )</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">29. Diriwayatkan dari Aisyah ra. ia berkata
: Adalah Rasulullah saw. apabila beri'tikaf , beliau mendekatkan kepalanya
kepadaku, maka aku menyisirnya, dan adalah beliau tidak masuk ke rumah kecuali
karena untuk memenuhi hajat manusia ( buang air, mandi dll...) ( H.R :
Al-Bukhary dan Muslim )</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">30. Allah ta'ala berfirman : ( artinya )
Janganlah kalian mencampuri mereka( istri-istri kalian ) sedang kalian dalam
keadaan i'tikaf dalam masjid. Itulah batas-batas ketentuan Allah, maka jangan
di dekati...( Al-Baqarah : 187 )</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">31. Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. ia
berkata : Telah bersabda Rasulullah saw: Setiap amal anak bani Adam adalah
untuknya kecuali puasa, ia adalah untukku</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">dan aku yang memberikan pahala dengannya.
Dan sesungguhnya puasa itu adalah benteng pertahanan, pada hari ketika kamu
puasa janganlah berbuat keji , jangan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">berteriak-teriak ( pertengkaran ), apabila
seorang memakinya sedang ia puasa maka hendaklah ia katakan : "
sesungguhnya saya sedang puasa" . Demi jiwa Muhammad yang ada di tanganNya
sungguh bau busuknya mulut orang yang sedang puasa itu lebih wangi disisi Allah
pada hari kiamat daripada kasturi. Dan bagi orang yang puasa ada dua kegembiraan,
apabila ia berbuka ia gembira dengan bukanya dan apabila ia berjumpa dengan
Rabbnya ia gembira karena puasanya. ( H.R : Al-Bukhary dan Muslim)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">32. Diriwayatkan dari Abu Hurairah ia
berkata : Sesungguhnya Nabi saw. telah bersabda : Barang siapa yang tidak
meninggalkan perkataan bohong dan amalan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">kebohongan, maka tidak ada bagi Allah hajat
( untuk menerima ) dalam hal ia meninggalkan makan dan minumnya. ( H.R: Jama'ah
Kecuali Muslim ) Maksudnya</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Allah tidak merasa perlu memberi pahala
puasanya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">33. Bahwa sesungguhnya Nabi saw. bersabda
kepada seorang wanita Anshar yang sering di panggil Ummu Sinan : Apa yang
menghalangimu untuk melakukan haji</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">bersama kami ? Ia menjawab : Keledai yang
ada pada kami yang satu dipakai oleh ayahnya si fulan (suaminya ) untuk berhaji
bersama anaknya sedang yang lain di pakai untuk memberi minum anak-anak kami.
Nabi pun bersabda lagi : Umrah di bulan Ramadhan sama dengan mengerjakan haji
atau haji bersamaku. ( H.R :Muslim)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">34. Rasulullah sw. bersabda : Apabila
datang bulan Ramadhan kerjakanlah<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>umrah
karena umrah di dalamnya (bulan Ramadhan ) setingkat dengan haji. ( H.R : Muslim)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">KESIMPULAN</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Ayat dan hadits-hadits tersebut di atas
memberi pelajaran kepada kita bahwa dalam mengamalkan puasa Ramadhan kita perlu
melaksanakan adab-adab<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sbb :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">1. Berbuka apabila sudah masuk waktu
Maghrib. ( dalil: 6 ) Sunnah berbuka adalah sbb :</span></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0in; text-align: justify;" type="1">
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Disegerakan yakni sebelum melaksanakan shalat Maghrib dengan
makanan yang ringan seperti kurma, air saja, setelah itu baru melaksanakan
shalat. ( dalil: 2,3 dan 4 )</span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Tetapi apabila makan malam sudah dihidangkan, maka terus
dimakan, jangan shalat dahulu. ( dalil : 6 )</span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Setelah berbuka berdo'a dengan do'a sbb : Artinya : Telah
hilang rasa haus, dan menjadi basah semua urat-urat dan pahala tetap wujud
insya Allah. ( dalil: 5 )</span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">2. Makan sahur. ( dalil : 7 dan 8 )
Adab-adab sahur :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">a. Dilambatkan sampai akhir malam mendekati
Shubuh. (dalil 9 dan 10 )</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">b. Apabila pada tengah makan atau minum
sahur lalu mendengar adzan Shubuh, maka sahur boleh diteruskan sampai selesai,
tidak perlu dihentikan di tengah sahur</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">karena sudah masuk waktu Shubuh. ( dalil 11
dan 12 ) * Imsak tidak ada sunnahnya dan tidak pernah diamalkan pada zaman
sahabat maupun tabi'in.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">3. Lebih bersifat dermawan (banyak memberi,
banyak bershadaqah, banyak menolong) dan banyak membaca al-qur'an ( dalil : 13
)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">4. Menegakkan shalat malam / shalat Tarawih
dengan berjama'ah. Dan shalat Tarawih ini lebih digiatkan lagi pada sepuluh
malam terakhir( 20 hb. sampai akhir</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Ramadhan). (dalil : 14,15 dan 16 ) Cara
shalat Tarawih adalah :</span></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0in; text-align: justify;" type="1">
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Dengan berjama'ah. ( dalil : 19 )</span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Tidak lebih dari sebelas raka'at yakni salam tiap dua raka'at
dikerjakan empat kali, atau salam tiap empat raka'at dikerjakan dua kali <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan ditutup dengan witir tiga raka'at. (
dalil : 17 )</span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Dibuka dengan dua raka'at yang ringan. ( dalil : 18)</span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Bacaan dalam witir : Raka'at pertama : Sabihisma Rabbika.
Roka't<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kedua : Qul yaa ayyuhal
kafirun. Raka'at ketiga : Qulhuwallahu ahad. ( dalil : 21 )</span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Membaca do'a qunut dalam shalat witir. ( dalil 22 )</span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">5. Berusaha menepati lailatul qadar pada
sepuluh malam terakhir, terutama pada malam-malam ganjil. Bila dirasakan
menepati lailatul qadar hendaklah lebih giat</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">beribadah dan membaca : Yaa Allah Engkaulah
pengampun, suka kepada keampunan maka ampunilah aku. ( dalil : 25 dan 26 )</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">6. Mengerjakan i'tikaf pada sepuluh malam
terakhir. (dalil : 27 ) </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Cara i'tikaf :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">a. Setelah shalat Shubuh lalu masuk ke
tempat i'tikaf di masjid. ( dalil 28 )</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">b. Tidak keluar dari tempat i'tikaf kecuali
ada keperluan yang mendesak. ( dalil : 29 )</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">c. Tidak mencampuri istri dimasa i'tikaf. (
dalil : 30) </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">7. Mengerjakan umrah. ( dalil : 33 dan 34 )
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">8. Menjauhi perkataan dan perbuatan keji
dan menjauhi pertengkaran. (dalil : 31 dan 32 )</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Maraji’ (Daftar Pustaka):</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">1. Al-Qur’anul Kariem</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">2. Tafsir Aththabariy.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">3. Tafsir Ibnu Katsier.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">4. Irwaa-Ul Ghaliel, Nashiruddin Al-Albani.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">5. Fiqh Sunnah, Sayyid Sabiq.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">6. Tamaamul Minnah, Nashiruddin Al-Albani.</span></div>
MI Muhammadiyah kalitengahhttp://www.blogger.com/profile/00626052208154261312noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6163391337812556136.post-75678764292340530862011-01-26T19:58:00.000-08:002011-01-26T20:11:37.926-08:00Zum Zum WaterCome the Haj season, and I am reminded of the wonders of Zum Zum water. Let me go back to how it all started. In 1971, a doctor wrote to the European Press, a letter saying that Zum Zum water was not fit for drinking purposes. I mmediately thought that this was just a form of prejudice against the Muslims and that since his statement was based on the assumption that since the Ka'aba was a shallow place (below sea level) and located in the center of the city of Makkah, the wastewater of the city collecting through the drains fell into well holding the water.<br />
Fortunately, the news came to King Faisal's ears who got extremely angry and decided to disprove the doctor's provocative statement. He immediately ordered the Ministry of Agriculture and Water Resources to investigate and send samples of Zum Zum water to European laboratories for testing the potability of the water. The ministry then instructed the Jeddah Power and Desalination Plants to carry out this task. It was here that I was employed as a desalting engineer (chemical engineer to produce drinking water from seawater).<br />
I was chosen to carry out this assignment. At this stage, I Remember that I had no idea what the well holding the water looked like. I went to Makkah and reported to the authorities at the Ka'aba explaining my purpose of visit. They deputed a man to give me what ever help was required. When we reached the well, it was hard for me to believe that a pool of water, more like a small pond, about 18 by 14 feet, or 6 x 4.5 meters was the well that supplied millions of gallons of water every year to Hajjis and millions of gallons to visitors since it came into existence at The time of Hazrat Ibrahim A.S., many, many centuries ago.<br />
I started my investigations and took the dimensions of the well. I asked the man to show me the depth of the well. First he took a shower and descended into the water. Then he straightened his body. I saw that the water level came up to just above his shoulders. His height was around five feet, eight inches. He then started moving from one corner to the other in the well (standing all the while since he was not allowed to dip his head into the water) in search of any inlet or pipeline inside the well to see from where the water came in. However, the man reported that he could not find any inlet or pipeline inside the well. I thought of another idea. The water could be withdrawn rapidly with the help of a big transfer pump which was installed at the well for the Zum Zum water storage tanks. In this way, the water level would drop enabling us to locate the point of entry of the water. Surprisingly, nothing was observed during the pumping period, but I knew that this was the only method by which you could find the entrance of the water to the well. So I decided to repeat the process. But this time I instructed the man to stand still at one place and carefully observe any unusual thing happening inside the well. After a while, he suddenly raised his hands and shouted, "Alhamdollillah! I have found it. The sand is dancing beneath my feet as the water oozes out of the bed of the well." Then he moved around the well during the pumping period and noticed the same phenomenon everywhere in the well. Actually the flow of water into the well through the bed was equal at every point, thus keeping the level of the water steady. After I finished my observations I took the samples of the water for European laboratories to test.<br />
Before I left the Ka'aba, I asked the authorities about the other wells around Makkah. I was told that these wells were mostly dry.<br />
When I reached my office in Jeddah I reported my findings to my boss who listened with great interest but made a very irrational comment that the Zum Zum well could be internally connected to the Red Sea. How was it possible when Makkah is about 75 kilometers away from the sea and the wells located before the city usually remains dry? The results of the water samples tested by the European laboratories and the one we analyzed in our own laboratory were found to be almost identical.<br />
The difference between Zum Zum water and other water (city water) was in the quantity of calcium and magnesium salts. The content of these was slightly higher in Zum Zum water. This may be why this water refreshes tired Hajis, but more significantly, the water contains fluorides that have an effective germicidal action. Moreover, the remarks of the European laboratories showed that the water was fit for drinking.<br />
Hence the statement made by the doctor was proved false. When this was reported to King Faisal he was extremely pleased and ordered the contradiction of the report in the European Press. In a way, it was a blessing that this study was undertaken to show the chemical composition of the water. In fact, the more you explore, the more wonders surface and you find yourself believing implicitly in the miracles of this water that God bestowed as a gift on the faithful coming from far and wide to the desert land for pilgrimage.<br />
Let me sum up some of the features of Zum Zum water.<br />
<ol><li>This well has never dried up. On the contrary it has always fulfilled the demand for water. </li>
<li>It has always maintained the same salt composition and taste ever since it came into existence. Its potability has always been universally recognized as pilgrims from all over the world visit Ka'aba every year for Haj and Umrah, but have never complained about it. Instead, they have always enjoyed the water that refreshes them. </li>
<li>Water tastes different at different places. Zum Zum water's appeal has always been universal. </li>
<li>This water has never been chemically treated or chlorinated, as is the case with water pumped into the cities. Biological growth and vegetation usually takes place in most wells. This makes the water unpalatable owing to the growth of algae causing taste and odor problems. But in the case of the Zum Zum water well, there wasn't any sign of biological growth. </li>
</ol>Centuries ago, Bibi Hajra A.S. searched desperately for water in the hills of Safa and Marwa to give to her newly born son Hazrat Ismail A.S. As she ran from one place to another in search of water, her child rubbed his feet against the sand. A pool of water surfaced, and by the grace of Allah, shaped itself into a well which came to be called Zum Zum water.MI Muhammadiyah kalitengahhttp://www.blogger.com/profile/00626052208154261312noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6163391337812556136.post-18464872416763781662011-01-23T04:32:00.003-08:002011-01-23T04:32:54.596-08:00<table class="contentpaneopen"><tbody>
<tr><td class="contentheading" width="100%">Lilitan Tali pusat </td> <td align="right" class="buttonheading" width="100%"> <a href="http://ilmukeperawatan.net/index.php/artikel/3-maternitas/47-lilitan-tali-pusat.pdf" rel="nofollow" title="PDF"><img alt="PDF" src="http://ilmukeperawatan.net/templates/index/images/pdf_button.png" /></a> </td> <td align="right" class="buttonheading" width="100%"> <a href="http://ilmukeperawatan.net/index.php/artikel/3-maternitas/47-lilitan-tali-pusat.html?tmpl=component&print=1&layout=default&page=" rel="nofollow" title="Print"><img alt="Print" src="http://ilmukeperawatan.net/templates/index/images/printButton.png" /></a> </td> </tr>
</tbody></table><table class="contentpaneopen"><tbody>
<tr> <td valign="top"><br />
</td> </tr>
<tr> <td class="createdate" valign="top"><br />
</td> </tr>
<tr> <td valign="top"> <div style="text-align: justify;"><img border="0" height="92" src="http://default.tabloidnova.com/files/article/photo/8400_tali%20pusat2_resize_resize.jpg" style="float: left;" width="89" />Tali pusat sangatlah penting. Janin bebas bergerak dalam cairan amnion, sehingga pertumbuhan dan perkembangannya berjalan dengan baik. Gerakan janin dalam rahim yang aktif pada tali pusat yang panjang besar kemungkinan dapat terjadi lilitan tali pusat. Tali pusat dapat membentuk lilitan sekitar badan, bahu, tungkai atas / bawah, leher. Keadaan ini dijumpai pada air ketuban yang berlebihan, tali pusat yang panjang, dan bayinya yang kecil.(Oxorn, Harry.1996. Patologis & Fisiologis Persalinan, YEM : Jakarta ).</div><div style="text-align: justify;">Sebenarnya lilitan tali pusat tidaklah terlalu membahayakan namun, menjadi bahaya ketika memasuki proses persalinan dan terjadi kontraksi rahim (mules) dan kepala janin turun memasuki saluran persalinan. Lilitan tali pusat bisa menjadi semakin erat dan menyebabkan penurunan utero-placenter, juga menyebabkan penekanan / kompresi pada pembuluh-pembuluh darah tali pusat. Akibatnya suplai darah yang mengandung oksigen dan zat makanan ke bayi menjadi hipoksia.( Mochtar , Rustam , 1998, Synopsis Obstetri, EGC : Jakarta )</div><br />
<div style="text-align: justify;">Bayi terlilit tali pusat karena :</div><ol><li>Pada usia kehamilan sebelum 8 bulan umumnya kehamilan janin belum memasuki bagian atas panggul. Pada saat itu ukuran bayi relative kecil dan jumlah air ketuban berlebihan ( polihidramnion) kemungkinan bayi terlilit tali pusat.</li>
<li>Tali pusat yang panjang menyebabkan bayi terlilit. Panjang tali pusat bayi rata-rata 50 – 60 cm, namun tiap bayi mempunyai tali pusat bebeda-beda. Dikatakan panjang jika melebihi 100 cm dan dikatakan pendek jika kurang dari 30 cm.</li>
</ol><div style="text-align: justify;">( Conectique.com >> Pregnancy : Waspadai ,Janin Terlilit Tali Pusat )<br />
Penyebab bayi meninggal karena tali pusat :</div><ol><li>Puntiran tali pusat secara berulang-ulang kesatu arah. Biasanya terjadi pada trimester pertama dan kedua. Ini mengakibatkan arus darah dari ibu ke janin melalui tali pusat terhambat total. Karena dalam usia kehamilan umumnya bayi bergerak bebas.</li>
<li>Lilitan tali pusat pada bayi terlalu erat sampai dua atau tiga lilitan, hal tersebut menyebabkan kompresi tali pusat sehingga janin mengalami hipoksia / kekurangan oksigen.</li>
</ol><div style="text-align: justify;">( Conectique.com >> Pregnancy : Waspadai ,Janin Terlilit Tali Pusat )<br />
Tanda- tanda bayi terlilit tali pusat :</div><ol><li>Pada bayi dengan usia kehamilan lebih dari 34 minggu, namun bagian terendah janin (kepala / bokong) belum memasuki bagian atas rongga panggul.</li>
<li>Pada janin letak sungsang / lintang yang menetap meskipun telah dilakukan usaha memutar janin (versi luar / knee chest position) perlu dicurigai pula adanya lilitan tali pusat.</li>
<li>Tanda penurunan DJJ dibawah normal, terutama pada saat kontraksi.</li>
</ol><div style="text-align: justify;">( Conectique.com >> Pregnancy : Waspadai ,Janin Terlilit Tali Pusat )<br />
Cara mengatasinya :</div><ol><li>Memberikan oksigen pada ibu dalam posisi miring. Namun, bila persalinan masih akan berlangsung lama dengan DJJ akan semakin lambat (Bradikardia), persalinan harus segera diakhiri dengan operasi Caesar.</li>
<li>Melalui pemeriksaan teratur dengan bantuan USG untuk melihat apakah ada gambaran tali pusat disekitar leher. Namun tidak dapat dipastikan sepenuhnya bahwa tali pusat tersebut melilit leher janin atau tidak. Apalagi untuk menilai erat atau tidaknya lilitan. Namun dengan USG berwarna (Coller Doppen) atau USG tiga dimensi, dan dapat lebih memastikan tali pusat tersebut melilit atau tidak dileher, atau sekitar tubuh yang lain pada janin, serta menilai erat tidaknya lilitan tersebut.( Conectique.com >> Pregnancy : Waspadai ,Janin Terlilit Tali Pusat )</li>
</ol><div style="text-align: justify;"><br />
Dalam pimpinan persalinan terutama kala dua observasi, DJJ sangatlah penting segera setelah his dan refleks mengejan. Kejadian distress janin merupakan indikasi untuk menyelesaikan persalinan sehingga bayi dapat diselamatkan. Jika tali pusat melilit longgar dileher bayi, lepaskan melewati kepala bayi namun jika tali pusat melilit erat dileher, lakukan penjepitan tali pusat dengan klem di dua tempat, kemudian potong diantaranya, kemudian lahirkan bayi dengan segera. Dalam situasi terpaksa bidan dapat melakukan pemotongan tali pusat pada waktu pertolongan persalinan bayi.</div></td></tr>
</tbody></table>MI Muhammadiyah kalitengahhttp://www.blogger.com/profile/00626052208154261312noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6163391337812556136.post-1521316384803529492011-01-23T04:26:00.000-08:002011-01-23T04:26:12.457-08:00ilmu keperawatanPenelitian <br />
<table class="contentpaneopen"><tbody>
<tr> <td valign="top"> <span class="small"> </span> </td> </tr>
<tr> <td class="createdate" valign="top"> </td> </tr>
<tr> <td valign="top"> <div style="text-align: justify;">Berbagai penyakit baru terus bermunculan menghinggapi manusia. Parahnya, belum ditemukan obat yang paten yang mampu menyembuhkan secara total, seperti halnya virus HIV, dan juga Virus H5N1 dalam kasus Flu Burung. Itulah mengapa penelitian kesehatan perlu terus menerus dilakukan.<br />
<br />
Penelitian pada hakekatnya adalah suatu upaya untuk memahami dan memecahkan masalah secara ilmiah, sitematis, dan logis. Ilmiah diartikan kebenaran pengetahuan yang didasarkan pada fakta empiris yang diperoleh dari penyelidikan secara berhari-hari dan bersifat objectif. Penelitian kesehatan adalah kegiatan ilmiah yang dilakukan menurut metode yang sistimatik untuk menemukan informasi ilmiah dan/atau teknologi di bidang kesehatan.<br />
<br />
Penelitian kesehatan dan pengembangannya merupakan salah satu sumberdaya kesehatan yang sangat besar arti dan manfaatnya untuk mendukung pembangunan kesehatan. Sedangkan sifat atau ciri dari penelitian itu sendiri antara lain:<br />
<br />
(1) pasif, hanya ingin memperoleh gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan,<br />
<br />
(2) aktif, ingin memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesa.<br />
<br />
Posisi penelitian sendiri pada umumnya adalah menghubungkan:<br />
<br />
(1) Keinginan manusia, </div><hr id="system-readmore" style="text-align: justify;" /> <div style="text-align: justify;"><br />
<br />
(2) permasalahan yang timbul,<br />
<br />
(3) ilmu pengetahuan, dan<br />
<br />
(4) metode ilmiah.<br />
<br />
Penelitian kesehatan dan pengembangannya bertujuan untuk memberikan masukan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengetahuan lain yang diperlukan untuk menunjang pembangunan kesehatan dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.<br />
<br />
Selain itu, penelitian kesehatan juga bertujuan untuk :<br />
<br />
1.Untuk menemukan teori. Konsep, dalil, atau generalisasi baru tentang kesehatan<br />
<br />
2.Untuk memperbaiki atau memodifikasi teori system atau jaringan pelayanan kesehatan<br />
<br />
3.Untuk memperkokoh teori, konsep, atau generalisasi yang sudah ada.<br />
<br />
Manfaat penelitian kesehatan antara lain adalah:<br />
<br />
1.Dapat digunakan untuk menggambarkan tentang keadaan atau status kesehatan individu, kelompok, atau masyarakat<br />
<br />
2.Dapat digunakan untuk menggambarkan kemampuan sumber daya dan kemungkinan sumber daya tersebut guna mendukung pengembangan pelayanan kesehatan yang direncanakan<br />
<br />
3.Dapat dijadikan sarana diagnosa dalam mencari sebab masalah kesehatan atau kegagalan-kegagalan yang terjadi didalam system pelayanan kesehatan<br />
<br />
4.Dapat dijadikan sarana untuk menyusun kebijakan-kebijakan dalam menyusun strategi pengembangan<br />
<br />
Penelitian kesehatan dan pengembangannya dilaksanakan oleh penyelenggara penelitian dan pengembangan kesehatan. Penyelenggara penelitian dan pengembangan kesehatan adalah setiap peneliti, lembaga atau badan hukum baik milik Negara maupun swasta, yang menyelenggarakan penelitian dan pengembangan kesehatan.<br />
<br />
Penelitian kesehatan harus bisa memberikan informasi kepada masyarakat dan juga harus bisa memberikan solusi kesehatan kepada masyarakat sehingga kesadaran masyarakat akan kesehatan dapat tumbuh dengan sendirinya.<br />
<br />
Peneliti kesehatan yang baik harus mempunyai judul penelitian dan tujuan yang kuat tentang masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat. Mereka juga harus banyak bergaul di masyarakat sehingga bisa menciptakan hasil penelitian kesehatan yang bermanfaat bagi masyarakat. Para peneliti juga harus mempunyai hubungan subtansi yang kuat, yang mempunyai komitmen untuk menghasilkan karya penelitian yang berguna bagi masyarakat. Sebab, hasil penelitian mereka juga untuk masyarakat dan dunia pendidikan.</div></td></tr>
</tbody></table>MI Muhammadiyah kalitengahhttp://www.blogger.com/profile/00626052208154261312noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6163391337812556136.post-5007870631097501422011-01-23T04:17:00.001-08:002011-01-23T04:17:59.427-08:00makalah Ke NU an<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}
</style> <![endif]--> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">BAB I</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">PENDAHULUAN</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Globalisasi sebagai sebuah fenomena mulai menampakkan dirinya pada sekitar tahun delapanpuluhan abad ini. Dan pemunculan itu setidaknya sangat berkiatan erat dengan 3 peristiwa besar yang masing-masing mewakili ranah politik, teknologi dan ekonomi. Ketiga peristiwa itu adalah:<br />
<br />
1. Ranah politik: berupa berakhirnya perang dingin antara Timur –yang dalam hal ini diwakili oleh Uni Soviet- dan Barat –yang dalam hal ini diwakili oleh Amerika-. Tentu saja dengan “kekalahan” di pihak Uni Soviet yang belakangan harus rela membiarkan wilayahnya tercabik dan melepaskan diri satu persatu.<br />
<br />
2. Ranah teknologi: yang mewujud dalam revolusi informasi, dimana dunia menyaksikan ledakan yang luar biasa dalam bidang telekomunikasi dan arus perpindahan informasi yang tak terkendali dari satu tempat ke tempat yang lain.<br />
<br />
3. Ranah ekonomi: berupa lahirnya Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pada tahun 1995 yang kemudian menjadi bibit persemaian awal ide pasar dan perdagangan bebas di antara semua negara.<br />
<br />
Satu hal unik yang patut dicatat adalah bahwa globalisasi belum pernah terjadi atau ditemukan pada abad-abad sebelumnya, meskipun beberapa negara atau bangsa memiliki kekuasaan penuh (baca: menjajah) bangsa lainnya secara militer dan ekonomi. Meskipun Romawi pernah menguasai hampir semua wilayah Eropa misalnya, namun kekuasaan itu kemudian tidak melahirkan fenomena globalisasi ini.<br />
<br />
Demikian pula jika kita menariknya jauh ke belakang di saat bangsa Eropa menggalakkan ekspedisi pencarian wilayah baru di kawasan timur bumi, sejarah tidak pernah mencatat adanya fenomena baru yang disebut globalisasi ini, meskipun sebagian negara Eropa itu berhasil menanamkan kekuatan dan kekuasaannya di berbagai wilayah timur dunia. Namun di zaman kiwari ini, di saat kita –setidaknya secara kasat mata- tidak lagi melihat bentuk-bentuk imperialisme klasik atas bangsa lain, gelombang globalisasi dengan dukungan perkembangan telekomunikasi dan transportasi yang berkembang nyaris setiap detik, justru menjelma menjadi fenomena yang tak mungkin lagi terbendung. Kita nampaknya tidak mempunyai pilihan lain selain turut serta menjadi “pemain” dalam arusnya yang sangat kuat. Tinggal kemudian kita yang menentukan: apakah kita sekedar menjadi “pemain” yang pasrah mengikuti ke mana saja ia mengalir, atau justru menjadi “pemain” yang lihai memanfaatkan arusnya untuk mewujudkan cita-cita keislaman kita.<br />
<br />
Tulisan ini pada intinya ingin menyampaikan gagasan seputar bagaimana seharusnya seorang muslim dapat tetap berdiri kukuh menggenggam identitasnya, sembari terus memanfaatkan kekuatan arus globalisasi tersebut untuk kepentingan Islam yang ia yakini. Karena itu, uraian kajian ini akan mengulas poin-poin berikut ini:<br />
<br />
1. Apa itu globalisasi?<br />
<br />
2. Kegelisahan bangsa-bangsa dunia akan krisis identitas mereka akibat globalisasi. (Dampak negatif globalisasi terhadap identitas bangsa-bangsa dunia)<br />
<br />
3. Bagaimana menyelesaikan dampak negatif globalisasi terhadap identitas muslim.<br />
<br />
4. Bagaimana memanfaatkan globalisasi sebagai jalan untuk memperteguh identitas muslim.<br />
<br />
<br />
<br />
Apa Itu Globalisasi?<br />
<br />
Meskipun globalisasi telah menjadi fenomena yang diakui keberwujudannya oleh semua kalangan, namun tetap saja terjadi perbedaan pandangan saat kita akan menjelaskan batasannya yang sebenarnya. Para cendekiawan yang mengurai masalah ini setidaknya terbagi menjadi beberapa “madzhab” ketika memberikan definisi terhadap globalisasi, antara lain:<br />
Pertama, adalah yang menitikberatkan fenomena globalisasi pada bidang ekonomi. DR. Sa’ad al-Bazi’i misalnya menyebutkan:<br />
Globalisasi adalah penjajahan dalam pakaiannya yang baru. Sebuah pakaian yang dibentuk oleh kepentingan-kepentingan ekonomi dan membawa nilai-nilai yang mendukung tersebar dan mengakarnya kepentingan-kepentingan itu. Ia adalah penjajahan tanpa dominasi politik secara langsung atau iring-iringan militer yang kasat mata. Secara sederhana, ia adalah upaya yang didorong oleh hasrat berkuasa manusia atas ekonomi dan pasar lokal, lalu mengikatnya dengan sistem yang lebih besar untuk kemudian mendapatkan sebanyak mungkin konsumen. Dan jika upaya pencarian pasar dan usaha untuk memasarkan (produk) adalah merupakan tuntutan manusiawi yang telah ada sejak dulu hingga sekarang, bahkan disyariatkan, akan tetapi apa yang terjadi di sini (dalam globalisasi –pen) tidak sama dengan itu. Sebab (globalisasi) adalah upaya untuk melakukan persaingan yang tidak berimbang –bahkan boleh jadi tidak terhormat- dari satu sisi, dan dari sisi lain ia adalah upaya untuk melemahkan apapun yang menghalangi jalannya; baik itu berupa nilai ataupun upaya ekonomi dan pemikiran.<br />
<br />
Penjelasan ini dengan sangat jelas memandang bahwa inti dari globalisasi sepenuhnya berputar pada satu titik utama, yaitu kepentingan ekonomi pihak yang menggerakkan globalisasi itu. Tindakan apapun yang lahir kemudian, meskipun tidak memiliki aroma ekonomi yang kental, sesungguhnya adalah alat untuk menyukseskan kepentingan utama tersebut. Meskipun sebenarnya pengaitan globalisasi dengan ekonomi bisa melahirkan dua paradigma yang kontradiktif: paradigma optimistik dan pesimistik. Dengan paradigma optimistik kita bisa saja mengatakan bahwa globalisasi akan membuka sekat-sekat yang selama ini menghalangi banyak negara untuk memasarkan produknya atau mendapatkan produk-produk penunjang kemajuannya. Sementara dengan paradigma pesimistik, kita juga bisa mengatakan bahwa globalisasi hanya akan menambah jumlah kemiskinan dan menguntungkan korporasi-korporasi besar, yang mengakibatkan matinya usaha-usaha kecil.<br />
Kedua, yang mengaitkan globalisasi dengan sisi pemikiran dan ideologis. Suatu model yang disebut sebagai teologi global oleh John Hick, atau teologi dunia (world theology) oleh W.C. Smith. DR. Muhammad ‘Abid al-Jabiry mengatakan:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
Globalisasi berarti menafikan yang lain dan menjalankan ‘proses pemberangusan’ pemikiran (lain)...Ia juga berarti dominasi dan pengharusan menerapkan satu model konsumsi dan perilaku yang sama.<br />
<br />
<br />
Hal yang sama juga kemudian digambarkan secara lebih jelas oleh Muhammad Samir al-Munir yang menyatakan:<br />
<br />
Barat ingin mewajibkan model, pemikiran, perilaku, nilai, gaya dan pola konsumsinya terhadap (bangsa) lain. Sedangkan orang-orang Prancis memandang bahwa globalisasi adalah wujud halus dari Amerikaisasi yang mewujud dalam tiga simbol: (1) kepemimpinan bahasa Inggris sebagai bahasa kemajuan dan globalisasi, (2) dominasi film-film Hollywood dengan ide-ide rendah namun fasilitas yang fantastik, dan (3) minuman Coca-cola, sepotong burger dan Kentucky-nya...<br />
<br />
Atau dalam bahasa ide yang sama, menurut Malcom Walter, bahwa globalisasi yang datang bersama dengan kapitalisme ini malah memasarkan ideologi Barat, dan bahkan membawa kekuatan baru yang menghapus otoritas agama, politik, militer dan sumber kekuatan lainnya. Karena kenyataannya, -masih menurut Walter- gerakan globalisasi ini telah membawa ideologi yang bertujuan agar semua menjadi terbuka dan bebas menerima ideologi dan nilai-nilai kebudayaan Barat, seperti demokrasi, hak asasi manusia, feminisme, liberalisme dan sekulerisme.<br />
<br />
Ketiga, ada yang memberikan batasan bahwa globalisasi tidak lebih dari sekedar sebuah fenomena “afiliasi yang bersifat internasional”, seperti batasan yang diberikan oleh DR. Shabri ‘Abdullah:<br />
<br />
Bahwa globalisasi adalah fenomena dimana segala hal yang berhubungan dengan ekonomi, pemikiran, sosial dan perilaku bercampur serta berkelindan menjadi satu, hingga kemudian (hasil percampuran itu –pent) diafiliasikan kepada seluruh dunia melampaui batas-batas politis negara-negara.<br />
<br />
Sementara yang lain mencoba memberikan batasan yang lebih komperhensif dan integral terhadap globalisasi dengan menetapkan bahwa fenomena ini tidak sekedar mewakili salah satu dari poin-poin yang dititiktekankan oleh ketiga pandangan sebelumnya. Samir al-Tharablusi misalnya menguraikan batasan globalisasi dengan mengaitkannya –setidaknya- pada 3 hal: ekonomi, politik, dan pemikiran. Ia menjelaskan bahwa globalisasi adalah sebuah pandangan strategis kekuatan kapitalisme internasional, khususnya Amerika Serikat, yang bertujuan untuk menata ulang dunia sesuai kepentingan dan ketamakannya. Dan dalam proses menuju itu, pandangan ini menempuh 3 jalan penting: (1) Ekonomi, dan tujuannya adalah menekan dunia untuk masuk dalam satu pasar kapitalisme yang diatur dengan satu sistem, dimana seluruh kekuatan kapitalisme (Tujuh negara industri, IMF, WTO, dan yang lainnya) dikerahkan untuk mengawasi dan membatasi geraknya. (2) Politik, dan tujuannya adalah membangun ulang tata politik negara-negara dunia dalam wujud yang terpecah-pecah dan membangun negara-negara baru yang memiliki kekuatan legitimasi yang rapuh oleh pertikaian internal; semuanya dengan tujuan memberangus hasrat perlawanan negara-negara dunia terhadap kapitalisme –yang memang tidak akan mencapai kestabilannya kecuali dengan keterpecahan itu. (3) Pemikiran, yang bertujuan mencerabut akar bangunan pemikiran dan peradaban bangsa-bangsa dunia, dengan tujuan menyapuratakan dunia dengan pemikiran yang mendukung kepentingan pasar global; seperti menggiring opini negara berkembang bahwa mereka tidak bisa melepaskan ketergantungan pada negara-negara maju.<br />
<br />
Batasan terakhir ini mungkin menjadi penjelasan terutuh tentang globalisasi. Namun dari semua penjelasan itu, kita dapat menyimpulkan bahwa globalisasi adalah: “sebuah kata yang merangkum beberapa fenomena yang intinya adalah menjadikan dunia saling berdekatan melalui kemajuan yang dahsyat dalam sarana komunikasi, transportasi, satelit dan internet, keterbukaan arus informasi, yang (semuanya itu) disertai dengan kekuasaan satu kutub (dalam hal ini Amerika dengan pengaruh Zionisme) yang berusaha untuk menyatukan semua kekuatan ekonomi, politik (termasuk didalamnya militer) dan pemikiran untuk memenuhi kepentingannya”.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">BAB II</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">Perwujudan <span> </span>NU dalam Menghadapi Globalisasi</span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; text-indent: -18pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Benteng Perekonomian NU di Era Post Globalisme <br />
<br />
</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Melihat NU saat ini, berarti melihat pertarungan yang sangat ketat antara kemajuan yang telah diraih, kemunduran yang dialami, dan menatap tantangan kedepan yang begitu rumit. Kemajuan dan kemunduran NU mengalami tarik-ulur yang belum pernah selesai dari hal negatifnya yang selalu melingkupi, belum lagi tantangan kedepan yang masih membutuhkan kinerja yang ekstra, dan konsep kinerja yang lebih canggih. Kemajuan patut untuk <span> </span><span> </span>ditingkatkan dan kemunduran mutlak untuk dibumihanguskan <br />
<br />
<span> </span>Secara eksplisit, kita harus memberikan apresiasi terhadap perjuangan para pemikir, kader, dan intelektual-intelektual NU yang selalu setia dalam jatuh bangun bersama NU, karena kemajuan NU selama ini tidak terlepas dari jerih payah mereka, baik yang berada di kalangan basis, ormas, lembaga suwadaya, NGO (yang kebanyakan terdiri dari kaum kritis), dan tataran elit baik yang di politik praktis maupun NU struktural. Banyak hal yang telah mereka lakukan, ada yang bergelut berjuang dalam bidang pemikiran keilmuan, perekonomian rakyat, ketatanegaraan (yang terwujud dalam wadah Partai Politik), dan banyak lagi yang lain. Ini tentu dilakukan dalam rangka memajukan NU; mensejahterakan dan memakmurkan NKRI.<br />
<br />
<span> </span>Di balik itu, kemunduran pun dialami oleh NU, dari berbagai konflik yang terjadi, begitu pula adanya pendatang baru, ditambah lagi dengan arus globalisasi yang tanpa terasa telah merongrong jantung pertahanan NU, hal ini membuat langkah NU semakin tertatih-tatih. Problema inilah yang perlu untuk dituntaskan. Perlu adanya langkah dan konsep baru dalam merancang gerak langkah, begitu pula persatuan tekad, tujuan dan ikatan mutlak adanya untuk terwujudnya konsep baru tersebut dalam realitanya.<br />
<br />
<span> </span>Untuk meneruskan langkah NU ke depan bukanlah semakin mudah, melainkan akan semakin rumit, hal ini disebabkan karena tantangan yang ada di depan begitu besar dan kuat, keinginan untuk terciptanya kehidupan masyarakat yang sejahtera dan adil dalam bingkai ‘kebangsaan” dan “keagamaan” menjadi sulit, bahkan kesejahteraan masyarakat sendiri bisa-bisa tergadaikan; pada realitanya, keadaan bangsa Indonesia saat ini semakin carut marut, gejolak reformasi yang sebelas tahun yang lalu bergemuruh, kini lambat laun meredup. Penangan krisis dalam seluruh aspek masyarakat belum menampakkan hasilnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 1cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span> </span>Euphoria masyarakat akan kebebasan dalam berpolitik justru membuat masyarakat terlena akan tugas utama, bangkit dari keterpurukan. Para pemimpin bangsa pun sibuk dengan urusa politik dan kepentingan kelompoknya. Yang terjadi kemudian justru konflik kepentingan yang tak terhindarkan.<br />
<br />
<span> </span>Berharap pada politisi untuk memperbaiki kehidupan berbangsa dan bernegara seakan menjadi utopia. Justru kini masyarakat semakin sengsara akan kondisi perekonomian bangsa. Harga pangan dan kebutuhan pokok lainnya semakin tak terjangkau, sebagai akibat dari lonjakan harga minyak mentah dunia, belum lagi adanya krisis global yang melanda, seiring dengan itu jumlah penduduk miskin semakin bertambah.<br />
<br />
<span> </span>Di balik meja kekuasaan, korupsi semakin merajalela dengan modus yang semakin canggih cara melakukannya. Nyaris tak kentara, kalaupun dapat dicium aparat penegak cara mengelakpun sudah didapat. Predikat Negara terkorup pun seakan enggan lepas dari negeri kita. Para bandit Negara belum akan berhenti sebelum dasi mereka sendiri mencekiknya, lengkap sudah penderitaan rakyat.<br />
<br />
<span> </span>Oleh karena itu, dalam merspon hal inilah maka kemajuan yang telah diraih NU mutlak untuk ditingkatkan. Permasalahan-permasalahan yang kini sedang tersenyum manis harus segera mendapat respon dengan melahirkan konsep dan ide-ide yang canggih dalam menanggulanginya.<br />
<br />
<b>Era post globalisme</b><br />
<br />
<span> </span>Dalam menentukan konsep dan sebuah ide atas permasalahan sebagaimana yang penulis ungkapkan di atas, perlu adanya analisis terhadap varian-varian yang melingkupi dan asal mula penyebab masalah itu terjadi hingga konsekuensi yang dirasakan oleh masyarakat. Namun dalam kesempatan ini penulis akan mengkritisi, melihat varian, dan asal mula penyebab masalah yang terkait dengan kesejahteraan ekonomi rakyat. <br />
<br />
<span> </span>Di era post globalisme ini, hal yang akan sulit didapatkan adalah kesejahteran, terutama kesejahteraan dalam bidang ekonomi. Pertarungan ekonomi dunia akan semakin ketat dan panas. Pasar global akan segera merebak ke seantero dunia, para pelaku ekonomi kecil dan menengah akan menelan erosi kekalahan yang sangat hebat, ironisnya para pelaku ekonomi kecil dan menengah ini adalah bais riil warga NU. Varian dalam bidang ekonomi ini adalah didalangi oleh sistem ekonomi kapitalis-neoliberalis.<br />
<br />
<span> </span>Dalam kaitannya dengan negara-negara di dunia (yang saat ini banyak mengadopsi sistem kapitalis), posisi Indonesia hanyalah negara yang berada di titik pinggiran, yang menyediakan kekayaan alamnya untuk disedot ke pusat-pusat negara maju dengan cara meminjam uang ke negara maju dan dengan penanaman modal asing. Penduduk yang besar dan dengan kekayaan alam yang melimpah justru menjadi hadiah berharga bagi negara-negara maju, dulu kolonialisme fisik sekarang imperialisme neoliberal.<br />
<br />
<span> </span>Posisi pinggiran dan miskin secara nasional perlu menjadi kesadaran seluruh warga bangsa, Indonesia bukan negara maju, bukan negara merdeka secara de facto, bukan negara yang cukup berwibawa dan jelas bukan negara makmur sejahtera. Indonesia adalah negara miskin dengan kekayaan alam melimpah, yang di eksploitasi terus menerus oleh negara maju dan dikuasai oleh Negara asing dalam bentuknya yang paling canggih.<br />
<br />
Dengan demikian akanlah tampak jelas bahwa di era post globalisme, kehidupan masayarakat Indonesia akan semakin sulit dan terjepit, karena kebanyakan masyarakat Indonesia berada pada garis kemiskinan bahkan dibawah garis kemiskinan. Mereka akan sulit untuk mendapatkan bahan makanan pokok sehari-hari karena melambung tingginya harga bahan-bahan pokok tersebut, dan sekali lagi penulis tegaskan, bahwa masyarakat Indonesia yang berada dibawah garis kemiskinan dan pelaku ekonomi lemah-menengah kebanyakan dari mereka adalah basis riil masayarakat NU. Siapakah yang akan peduli dengan mereka !<br />
<br />
<b>Skema Benteng Perekonomian</b> <br />
<br />
Peristiwa yang menghawatirkan pada era post globalisme ini, perlu mendapat respon aktif-kreatif adanya sebuah ide dari NU, guna mengembangkan masyarakat basis riilnya. Pengembangan masyarakat yang bermuara pada peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat dengan pendekatan kebutuhan dan permasalahan masyarakat sebagai subyek atau obyek, sedangkan kebutuhan masyarakat itu selalu berkembang dan permasalahan masyarakatpun hampir tak pernah absen di semua lapisan masyarakat, baik secara moril maupun materiil, maka sesungguhnya pengembangan masyarakat akan selalu mendapat tempat sepanjang masa di masyarakat manapun (KH Sahal Mahfudh, 1994 : 356)<br />
<br />
Respon aktif-kreatif inilah yang akan membawa basis masa NU dari keterpurukan dan kekalahan. Perjuangan akan adanya peningkatan pada masyarakat bawah bila kita lihat bahwa sangat singkron dengan asas-asas yang diajarakan oleh baginda Rasulullah SAW untuk memberikan makna dalam kehidupan masing-masing individu, asas ini berupa “sebaik-baik manusia adalah yang memberikan manfaat bagi orang lain”, dengan demikian dalam hidup kita tidak layak jika hanya memikirkan diri sendiri tanpa harus memberikan manfaat pada orang lain, karena kehidupan yang demikian adalah menjalani kehidupan yang percuma karena tak bermakna. Konsekuensi dari kehidupan yang memberikan manfaat pada orang lain adalah bila kita meraih kesejahteraan bukan karena penindasan terhadap orang lain tapi karena kesejahteraan yang diraih berdasarkan kemanusiaan yang adil dan beradab.<br />
<br />
Berkaitan dengan dasar dan kondisi inilah sekema benteng perekonomian NU harus dibentuk. Wujud atau bentuk skema benteng ini bahwa NU harus menciptakan atau memiliki Geng yang besar, Geng yang mampu mengakomodir gerak perekonomian warga NU. Di samping itu Geng ini bisa dibantu oleh partisipasi masyarakat itu sendiri atau lembaga-lembaga suwadaya masyarakat yang memiliki animo dan orientasi sesuai ideologi Nahdliyin.<br />
<br />
Gerak perekonomian warga NU yang penulis maksud di sini adalah gerak perekonomian yang hanya memutar di kalangan masyarakat NU. Antara permintaan dan penawaran hanya berpindah dari satu tangan warga NU ke tangan warga NU yang lain bukan ke pihak asing atau pelaku sistem kapitalisme, pemenuhan kebutuhan dari pembelian dan penjualan hanya disalurkan ke sesama warga berbasis NU bukan ke pihak lain yang mengadopsi sistem kapitalis-neoliberalis. Dengan hal ini maka perekonomian NU akan aman dari ancaman yang mematikan.<br />
<br />
Itulah wujud atau bentuk skema benteng pertahanan perekonomian NU di tengah arus globalisasi, sebuah sistem pertahanan yang melingkar di tengah derasnya arus globalisasi. Dengan benteng pertahanan ini NU akan mampu survive dalam menghadapi masa depannya demi kesejahteraan dan keamanan warganya. Disamping itu harus ada pemberdayaan atas masyarakat yang ekonomi lemah oleh kalangan masyarakat yang ekonomi kuat, hal terakhir ini pun akan semakin membantu tegak dan kuatnya benteng pertahanan ini dan kesejahteraan pun akan semakin merata.</span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; text-indent: -18pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">NU dan Revitalisasi Pesantren</span></b></div><div style="line-height: 150%; text-indent: 18pt;">Dengan terpilihnya KH. Said Aqil Siradj sebagai Ketua Umum NU pada muktamar NU ke-32 di Makasar akhir Maret lalu, maka asa sebagian besar warga nahdliyin agar NU menjaga jarak dari tarik-menarik politik praktis kiranya segera terwujud. Apalagi terpilihnya KH. Said tersebut dibarengi dengan terpilihnya KH. Sahal Mahfudz sebagai Rais Am NU, dimana beliau adalah seorang figur di NU yang low profil dan juga jauh dari nafsu politik.</div><div style="line-height: 150%;">KH. Said Agil Siradj sendiri setelah terpilih menegaskan bahwa dia akan membersihkan NU dari tarik-menarik kepentingan politik praktis dan membawa NU kembali ke pesantren. Pesantren sebagai pusat agama, ilmu, akhlak, peradaban, budaya, kesederhanaan, kemandirian, dan persaudaraan yang sangat kukuh. Dia juga mengatakan, NU di bawah kepengurusannya kelak akan merevitalisasi pesantren. Hal itu sebagai prinsip atau paradigma membangun masyarakat, khususnya warga nahdliyin. Semua itu berangkat dari semangat revitalisasi pesantren dengan mengonseptualkan kitab kuning karena kita tidak bisa lepas dari itu.</div><div style="line-height: 150%; text-indent: 36pt;">Menurut Said, pesantren akan menyelamatkan jati diri umat Islam dan lebih umum untuk bangsa. Makanya, misi dia membawa NU kembali ke pesantren. Di tengah era globalisasi yang sangat keras, tarik-menarik yang sangat keras, dari kanan radikalisme, sektarian, teroris, dari kiri sekuler, liberal, maka berangkat dari prinsip pesantren itulah kita bisa menyelamatkan jati diri dan nilai-nilai dari bangsa Indonesia.</div><div style="line-height: 150%; text-indent: 36pt;">Dengan adanya tekad dan keinginan dari Ketua Umum NU terpilih tersebut bahwa NU akan dijauhkan dari terik-menarik kepentingan politik praktis dan mengembalikan NU ke pesantern, sudah sepantasnya program tersebut perlu di dukung oleh semua warga nahdliyin dan juga oleh semua elemen bangsa termasuk pemerintah. Karena dengan suksesnya program revitalisasi pesantren, maka akan memberikan sumbangan yang cukup signifikan bagi penyelesaian permasalahan bangsa yang sangat kompleks sekarang ini.</div><div style="line-height: 150%;"><strong>Pesantren , Terosisme dan Radikalisme </strong></div><div style="line-height: 150%; text-indent: 36pt;">Anjuran jihad global melawan Amerika, sekutunya, dan siapa pun yang tidak sefaham dengan teror bom oleh kelompok fundamentalis, menjadi bahan penting dan cambuk bagi pemerintah dan masyarakat untuk lebih serius memberantas terorisme. Dan tentu hal ini juga menjadi tugas pesantren-pesantren (khusunya pesantren NU) untuk membantu memberantasnya.</div><div style="line-height: 150%; text-indent: 36pt;">Pandangan intelektual barat bahwa pesantren di Indonesia juga dijadikan tempat pengkaderan Islam fundamentalis seperti halnya yang dilakukan madrasah di beberapa negara Asia Selatan dan Asia Barat harus diluruskan. Karena kenyataannya lebih dari 17.000 pesantren (mayoritas adalah pesantren NU) yang ada di Indonesia tidak ada yang mengajarkan perihal Islam fundamintalis apalagi sampai yang mengajarkan terorisme. Memang benar ada satu dua pesantren yang harus diawasi karena mengajarkan ajaran yang tidak sesuai dengan ajaran ulama-ulama kita. Namun jumlah yang hanya satu dua tersebut tidaklah akan menghapus ajaran pesantren yang mayoritas, penuh kedamaian dan rahmatan lilalamin.</div><div style="line-height: 150%; text-indent: 36pt;">Pesantren sebagai pusat pengkaderan para generasi muda untuk melawan radikalisme, fondamentalisme dan terorisme sangatlah tepat. Karena di pesantrenlah nilai-nilai utama perihal ahlakul karimah diajarkan dan dipraktekkan oleh para santri dengan bimbingan para kyai. Sehingga selanjutnya nilai-nilai ahlakul karimah tersebut bisa disebarluaskan ke masyarakat secara luas.</div><div style="line-height: 150%; text-indent: 36pt;">Memang ada satu dua pesantren di tanah air mengajarkan ajaran radikal, proses radikalisasi pemikiran mereka ini terjadi seiring pengalaman kelompok mereka yang melihat dan mempersepsi ketertindasan, berikut justifikasi teks-teks Al Quran dan hadis yang ditarik sepotong-potong, literal, dan di luar konteks.</div><div style="line-height: 150%; text-indent: 36pt;">Untuk itu kalangan muslim mainstream seperti NU dan kelompok sepaham lainnya harus terus melakukan dialog dan pertemuan dengan pesantren-pesantren ekstrem semacam ini. Sehingga tradisi, jati diri, dan independensi pesantren secara keseluruhan tetap bisa dijaga, akan tetapi adaptasi terhadap hal-hal yang lebih baik dan positif, dalam konteks keagamaan, kebangsaan, dan kemanusiaan juga perlu dikembangkan dalam bentuk pengembangan sumber daya manusia ustadz – ustadzah, kurikulum, metodologi, dan fasilitas-fasilitas pendidikannya. Akhirnya pandangan serta ajaran yang sekiranya menyimpang dari prinsip-prinsip Islam rahmatan lil alamin bisa dieleminasikan.</div><div style="line-height: 150%; text-indent: 36pt;">Dan bahkan NU dengan pesantrennya harus menjadi pelopor untuk menyebarkan ajaran Islam yang rahmatan llilalamin dan anti terorisme ini kepada seluruh penjuru dunia, utamanya terhadap masyarakat Barat yang salah dalam memandang Islam. Namun juga tidak menafikan untuk membuat dialog dengan kelompok-kelompok fondamentalis dalam Islam yang membenarkan adanya terorisme seperti terjadi di Asia Barat dan Asia Selatan.</div><div style="line-height: 150%;"><strong>Pesantren, Sekulerisme dan Liberalisme</strong></div><div style="line-height: 150%; text-indent: 36pt;">Akhir-akhir ini pemikiran liberal ala Jaringan Islam Liberal (JIL) sangat marak dan menuai kontroversi di masyarakat, khususnya di kalangan pesantren NU. Ajaran JIL (salah satunya) bahwa semua agama itu benar, desakralisasi Al Qur’an, dan deuniversalisasi Al Qur’an mendapat resistensi yang sangat tinggi di kalangan nahdiyyin utamanya di pesantren-pesantren NU.</div><div style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 12pt; text-indent: 36pt;">Seperti diungkapkan oleh Juru Bicara Forum Kiai Muda (FKM) Jawa Timur KH Abdullah Syamsul Arifin bahwa dengan tegas NU secara institusi tidak sepakat dengan ajaran JIL yang diajarkan oleh Penggerak JIL Ulil Abshar Abdalla. Ajaran JIL jauh berbeda dengan ajaran NU dan ajaran JIL ini telah menyimpang dari ajaran Ahlul Sunnah Wal Jamaah.</div><div style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 12pt; text-indent: 36pt;">NU secara organisatoris harus bisa menyatakan bahwa JIL adalah bukan bagian dari NU. Namun NU dan pesantrennya seyogyanya tetap menghormati diskursus pemikiran yang disampaikan oleh JIL seperti tersebut di atas. Karena dalam tataran diskursus pemikiran tetap harus dihormati sepanjang tidak ada pemakasaan kehendak dan pemaksaan pemikiran.</div><div style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 12pt; text-indent: 36pt;">Sehingga pesantren akan tetap dan selalu menjaga pendulum supaya berada di tengah dalam artian tidak bergerak ke kanan ke arah radikalisme, sektarian dan terorisme maupun bergerak ke kiri ke arah liberalisme dan sekulerisme.</div><div style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 12pt; text-indent: 36pt;">Ajaran yang diusung pesantren berupa ajaran ahli sunnah wal jama’ah akan selalu dan tetap membawa Islam yang rahmatan lilalamin.</div><div style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 12pt;"><strong>Pesantren Sebagai Pusat Agama, Budaya dan Kesederhanaan Hidup. </strong></div><div style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 12pt; text-indent: 36pt;">Tidak bisa dipungkiri bahwa di Indonesia ini pusat kajian Islam salah satunya adalah di pesantren-pesantren. Maka kemajuan dunia pesantren harus terus diupayakan agar kajian-kajian keagamaan, baik itu berupa pengajian, pendidikan, majlis taklim, majlis dzikir ataupun bentuk lainnya terus berlangsung dan semakin meningkat kwalitasnya.</div><div style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 12pt; text-indent: 36pt;">Untuk itu dorongan dari NU secara organisatoris terhadap kemajuan dunia pesantren harus terus diupayakan dan ditingkatkan agar ajaran-ajaran ahli sunah wal jama’ah yang terus dilestar<span> </span>ikan secara istiqomah oleh pesantren ini bisa didakwahkan dan disosialisasikan ke seluruh lapisan masyarakat khusunya masyarakat kelas urban di perkotaan yang selama ini kurang tersentuh oleh dakwah NU. Dan tentunya juga sosialisasi dan dakwah ajaran ahli sunnah wal jama’ah ke seluruh penjuru dunia baik ke sesama negara-negara muslim maupun ke negara-negara non muslim.</div><div style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 12pt; text-indent: 36pt;">Sudah kita ketahui bersama bahwa saat ini kondisi kemrosotan moral dan budaya di masyarakat semakin parah, ini ditandai dengan jauhnya masyarakat kita dari sifat hidup sederhana dan bahkan hidup hedonis setiap saat dipertontonkan lewat tayangan TV yang tiada henti, dan itu semua tentunya akan membuat masyarakat jauh dari hidup sederhana.</div><div style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 12pt; text-indent: 36pt;">Jauhnya sifat hidup sederhana tersebut dan minimnya pegangan akan ajaran agama serta tiada kesadaran untuk berprilaku tertib, tidaklah mengherankan kalau budaya korupsi sangat merajalela di masyarakat dan semakin hari semakin menjadi-jadi tanpa ada tanda-tanda akan berakhir. Dan ini akan mengancam kelangsungan kehidupan bernegara yang bermartabat.</div><div style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 12pt; text-indent: 36pt;">Belum lagi pergauulan bebas di kalangan remaja dan muda-mudi semakin marak. Padahal pergaulan bebas tersebut sangat jauh dari nilai-nilai budaya dan agama yang selama ini dijunjung tinggi oleh masyarakat.</div><div style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 12pt; text-indent: 36pt;">Untuk mensolusikan itu semua tentunya peran aktif pesantren dengan sarana dan dorongan dari NU secara organisatoris untuk menjadi pelopor dan penggerak anti korupsi di tanah air sangat sekali diharapkan. Dan juga kepeloporan dan pembinaan mental keagamaan yang dilakukan pesantren dalam meng-counter pergaulan bebas dan juga melestarikan serta memupuk budaya hidup sederhana akan tetap diharapkan dan ditingkatkan.</div><div style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 12pt; text-indent: 36pt;">Karena dengan peran serta pesantren yang sekaligus juga sebagai pusat agama, pusat ilmu, pusat budaya, pusat hidup sederhana dan pusat kemandirian dan kebersamaan, maka akan lebih mudah untuk menjalankan program anti korupsi di tengah-tengah masyarakat dan juga untuk mengikis dekadensi moral yang terus terjadi serta meningkatkan pola hidup sederhana di tengah-tengah masyarakat.</div><div style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 12pt; text-indent: 36pt;">Akhirnya bisa dikatakan bahwa dengan “kembalinya” NU mengurusi pesantren, maka program revitalisasi pesantren dengan beberapa agenda seperti ditawarkan di atas akan mudah dan cepat tercapai. Sehingga hasilnya akan bisa dinikmati oleh warga nahdhiyyin dan warga bangsa secara umum. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 1cm;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"><span> </span><b>PENUTUP</b><br />
</span><br />
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada akhirnya, Islam dan umat Islam sesungguhnya dapat memanfaatkan globalisasi sebagai jalan efektif untuk memperteguh identitasnya. Bahkan sudah seharusnya demikian. Artinya pemanfaatan globalisasi dalam rangka meneguhkan –bahkan menyebarkan- identitas Islam dan umat Islam sesungguhnya telah sampai pada taraf kewajiban. Apalagi salah satu doktrin penting yang sering digaungkan oleh umat Islam sendiri adalah bahwa Islam adalah agama ‘alami.<br />
<br />
Pemanfaatan globalisasi tentu saja didasarkan pada pandangan objektif bahwa fenomena ini tidak sepenuhnya mengandung nilai-nilai negatif. Fenomena ini sebenarnya menyimpan sebuah kekuatan yang sangat dahsyat, yang dampak-dampaknya sepenuhnya bergantung pada “siapa dan bagaimana” ia dimanfaatkan. Senjata paling mematikan yang dimiliki oleh globalisasi adalah media informasi dan sarana telekomunikasi dengan segala variannya yang berkembang setiap hari. Dan seperti yang telah disinggung sebelumnya, hari ini kita menantikan kolaborasi cantik antara ulama, pemikir, ilmuwan ahli, budayawan, dan pelaku-pelaku globalisasi muslim untuk meracik secara tepat, untuk kemudian menyajikan jawaban positif Islam atas globalisasi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 36pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 36pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">DAFTAR PUSTAKA</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 36pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">1. ‘Ammar Thalibi. Al-‘Aulamah wa Atsaruha ‘ala al-Sulukiyyat wa al-Akhlaq. Majalah al-Ra’id. Edisi 236 Rabi al-Awwal 1423/mei 2002. Al-Dar al-Islamiyyah li al-I’lam. Jerman.<br />
<br />
2. Anwar ‘Isyqi. Al-Syayathin Takhtabi’ fi al-Tafashil ((Silsilah Kitab al-Ma’rifah 7-Nahnu wa al-‘Aulamah Man Yurabbi al-Akhar). Cetakan pertama. 1420 H.<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal">4. Hamid Fahmi Zarkasyi. Merespon Globalisasi dengan Plurasime Agama. http://www.insistnet.com/index2.php?option_content&task=view&id=25.<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"></span></div>MI Muhammadiyah kalitengahhttp://www.blogger.com/profile/00626052208154261312noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6163391337812556136.post-81891849027742448032011-01-21T23:46:00.000-08:002011-01-21T23:46:10.880-08:00artikel Bahasa Arab<!--[if !mso]> <style>
v\:* {behavior:url(#default#VML);}
o\:* {behavior:url(#default#VML);}
w\:* {behavior:url(#default#VML);}
.shape {behavior:url(#default#VML);}
</style> <![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves>false</w:TrackMoves> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style> <![endif]--> <div align="center" style="text-align: center;"><strong>Al-Kalimah</strong></div><strong>Al-Kalimah (kata)</strong> adalah lafaz yang mempunyai makna.<br />
<div align="center" style="text-align: center;"><span><img alt="Diagram Kalimah" height="85" src="file:///C:/Users/ryu/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.jpg" width="379" /></span></div><strong>A. Isim </strong><br />
Kata yang menunjukkan atas suatu makna, dimana kata tersebut <strong>tidak terikat </strong>dengan waktu.<br />
<strong>Contoh: </strong><br />
<div class="arab">كِتَابٌ ـ بَيْتٌ ـ دِيْنٌ ـ بَابٌ ـ أسْتَاذٌ ـ شَجَرَةٌ</div><strong>B. Fi’il</strong><br />
Kata yang menunjukkan atas suatu makna, dimana kata tersebut <strong>terikat</strong> dengan waktu.<br />
<strong>Contoh:</strong><br />
<div class="arab">نَصَرَ ـ كَتَبَ ـ ضَرَبَ ـ جَلَسَ ـ قَتَلَ ـ أَكَلَ</div><strong>C. Huruf</strong><br />
Kata yang tidak mempunyai makna yang sempurna kecuali setelah bersambung dengan kata yang lain.<br />
Huruf yang dikategorikan sebagai al-kalimah adalah huruf-huruf <em>ma’any</em>.<br />
<div class="MsoNormal"><br />
</div><strong>Ciri-ciri Fi’il:</strong><br />
<div align="right" class="arab" style="text-align: right;"><strong>عَلاَمَاتُ الْفِعْلِ</strong></div><div align="right" class="arab" style="text-align: right;"><strong>قَدْ </strong></div><div align="right" class="arab" style="text-align: right;">مِثْلُ :{ قَدْ عَلِمَ كُلُّ أُنَاسٍ مَشْرَبَهُمْ} البقرة:60</div><div align="right" class="arab" style="text-align: right;"><strong>(اَلسِِّيْنُ (سَـ</strong></div><div align="right" class="arab" style="text-align: right;">مِثْلُ : { سَيَجْعَلُ اللهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُسْرًا} الطلاق:7</div><div align="right" class="arab" style="text-align: right;"><strong>سَوْفَ </strong></div><div align="right" class="arab" style="text-align: right;">مِثْلُ : {كَلاَّ سَوْفَ تَعْلَمُوْنَ} التكاثر:4</div><div align="right" class="arab" style="text-align: right;"><strong>تَاءُ التَأْنِيْث ِالسَاكِنَةُ </strong></div><div align="right" class="arab" style="text-align: right;">مِثْلُ : {قَالَتْ إِنِّي أَعُوذُ بِالرَّحْمَـنِ مِنكَ إِن كُنتَ تَقِيًّا} مريم : </div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div align="center" style="text-align: center;">(Perbedaan antara Isim dan Fi’il)</div><strong>Ciri-ciri Isim:</strong><br />
<div align="right" class="arab" style="text-align: right;"><strong><span style="font-size: 14pt;">عَلاَمَاتُ الاِسْم</span></strong><span style="font-size: 14pt;"></span></div><div align="right" class="arab" style="text-align: right;"><strong><span style="font-size: 14pt;">التََّنْوِيْن </span></strong><span style="font-size: 14pt;"></span></div><div align="right" class="arab" style="text-align: right;"><span style="font-size: 14pt;">مِثْلُ :{ فَلاَ تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَندَادًا وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ} البقرة:22</span></div><div align="right" class="arab" style="text-align: right;"><strong><span style="font-size: 14pt;">الخَفْض </span></strong><span style="font-size: 14pt;"></span></div><div align="right" class="arab" style="text-align: right;"><span style="font-size: 14pt;">مِثْلُ : {بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ} الفاتحة:1</span></div><div align="right" class="arab" style="text-align: right;"><strong><span style="font-size: 14pt;">الْأََلِفُ وَاللاَّم </span></strong><span style="font-size: 14pt;"></span></div><div align="right" class="arab" style="text-align: right;"><span style="font-size: 14pt;">مِثْلُ :{ ذَلِكَ الْكِتَابُ لاَ رَيْبَ ِفيهِ} البقرة:2</span></div><div align="right" class="arab" style="text-align: right;"><strong><span style="font-size: 14pt;">حَرْفُ الجَرِِّ </span></strong><span style="font-size: 14pt;"></span></div><div align="right" class="arab" style="text-align: right;"><span style="font-size: 14pt;">مِثْلُ :{ وَلاَ تَلْبِسُوا الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ} البقرة:42</span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div align="center" style="text-align: center;"><strong>(Pembagian Isim Ditinjau Dari Segi Kejelasannya)</strong></div><div align="center" style="text-align: center;"><span><img alt="http://badaronline.com/images/nahwu1/dasar-15-marifat-nakirah.jpg" height="129" src="file:///C:/Users/ryu/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.jpg" width="221" /></span></div><strong>1. Isim Nakiroh </strong><br />
Isim Nakiroh adalah isim yang belum jelas penunjukannya<br />
Contoh:<br />
مُسْلِمٌ (Seorang muslim)<br />
كِتَابُ طَالِبٍ (Buku seorang mahasiswa)<br />
<strong>2. Isim Ma’rifat</strong><br />
Isim Ma’rifat adalah isim yang sudah jelas penunjukannya<br />
Contoh:<br />
عُمَرُ (Umar)<br />
كِتَابُ مُحَمَّدٍ (Buku Muhammad)<br />
<strong>Macam-macam isim ma’rifat</strong><br />
1. Dhomir (kata ganti orang)<br />
Contoh:<br />
هُوَ – أَنْتَ – أَنَا<br />
2. Isim <em>Isyaroh</em> (kata penunjuk)<br />
Contoh:<br />
هَذَا – ذَالِكَ<br />
3. Isim <em>Maushul</em> (kata sambung)<br />
Contoh:<br />
اَلَّذِيْ- اَلَّذِيْنَ<br />
4. ‘Alam (nama orang)<br />
Contoh:<br />
عُمَرُ – مُحَمَّدٌ – خَدِيْجَةُ<br />
5. Isim yang ada <em>alif dan lam</em><br />
Contoh:<br />
اَلْبَيْتُ - اَلْمِصْبَاحُ – اَلْمَسْجِدُ<br />
6. Isim yang disandarkan pada isim ma’rifat yang lain<br />
Contoh:<br />
كِتَابُ مُحَمَّدٍ - صَاحِبُ البَيْتِ<br />
<strong>Catatan:</strong><br />
1. Isim Nakiroh biasanya mempunyai harokat akhir yang bertanwin<br />
Contoh:<br />
مُسْلِمٌ – مِصْبَاحٌ<br />
2. Nama orang walaupun bertanwin tetap dikatakan sebagai isim ma’rifat dan bukan sebagai isim nakiroh.<br />
Contoh:<br />
مُحَمَّدٌ – زَيْدٌ<br />
3. Apabila suatu isim disandarkan pada isim nakiroh, maka dia adalah isim nakiroh. Namun apabila disandarkan pada isim ma’rifat, maka dia adalah juga sebagai isim ma’rifat.<br />
Contoh:<br />
كِتَابُ طَالِبٍ - كِتَابُ مُحَمَّدٍ<br />
<div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><table border="0" cellpadding="0" class="MsoNormalTable"><tbody>
<tr> <td style="padding: 0.75pt; width: 100%;" width="100%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">FI'IL MAZID </span></div></td> <td style="padding: 0.75pt; width: 100%;" width="100%"><br />
</td> <td style="padding: 0.75pt; width: 100%;" width="100%"><br />
</td> <td style="padding: 0.75pt; width: 100%;" width="100%"><br />
</td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><table border="0" cellpadding="0" class="MsoNormalTable"><tbody>
<tr> <td style="padding: 0.75pt;" valign="top"> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">فِعْل مَزِيْد</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> FI'IL MAZID</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Fi'il Mazid berasal dari Fi'il Mujarrad yang mendapat tambahan huruf: </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1) Fi'il Mazid dengan tambahan satu huruf. Terdiri dari beberapa wazan seperti: </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">a. </span><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">أَفْعَلَ</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">- يُفْعِلُ</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> (huruf tambahannya: Hamzah di awal kata)</span></div><table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; width: 100%;"><tbody>
<tr> <td style="padding: 0cm; width: 17%;" width="17%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><u><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Fi'il Mujarrad</span></u></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div></td> <td style="padding: 0cm; width: 23%;" width="23%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><u><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Fi'il Mazid</span></u></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 0cm; width: 17%;" width="17%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">دَخَلَ - يَدْخُلُ</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> (=masuk)</span></div></td> <td style="padding: 0cm; width: 23%;" width="23%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">أَدْخَلَ - يُدْخِلُ </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(=memasukkan)</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 0cm; width: 17%;" width="17%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">خَرَجَ - يَخْرُجُ </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(=keluar)</span></div></td> <td style="padding: 0cm; width: 23%;" width="23%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">أَخْرَجَ - يُخْرِجُ </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(=mengeluarkan)</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 0cm; width: 17%;" width="17%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">رَسَلَ - يَرْسُلُ </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(=lepas)</span></div></td> <td style="padding: 0cm; width: 23%;" width="23%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">أَرْسَلَ - يُرْسِلُ </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(=melepas, mengirim)</span></div></td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">b. </span><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">فَعَّلَ</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">- يُفَعِّلُ</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> (huruf tambahannya: huruf tengah yang digandakan/tasydid) </span></div><table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; width: 100%;"><tbody>
<tr> <td style="padding: 0cm; width: 17%;" width="17%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><u><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Fi'il Mujarrad</span></u></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div></td> <td style="padding: 0cm; width: 23%;" width="23%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><u><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Fi'il Mazid</span></u></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 0cm; width: 17%;" width="17%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">قَدِمَ - يَقْدِمُ</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> (=datang)</span></div></td> <td style="padding: 0cm; width: 23%;" width="23%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">قَدَّمَ - يُقَدِّمُ </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(=mendatangkan)</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 0cm; width: 17%;" width="17%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">عَلِمَ - يَعْلَمُ </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(=mengetahui)</span></div></td> <td style="padding: 0cm; width: 23%;" width="23%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">عَلَّمَ - يُعَلِّمُ </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(=mengajar)</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 0cm; width: 17%;" width="17%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">نَزَلَ - يَنْزِلُ </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(=turun)</span></div></td> <td style="padding: 0cm; width: 23%;" width="23%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">نَزَّلَ - يُنَزِّلُ </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(=menurunkan)</span></div></td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">c. </span><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">فَاعَلَ</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">- يُفَاعِلُ</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> (huruf tambahannya: Mad Alif setelah huruf pertama) </span></div><table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; width: 100%;"><tbody>
<tr> <td style="padding: 0cm; width: 19%;" width="19%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><u><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Fi'il Mujarrad</span></u></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div></td> <td style="padding: 0cm; width: 21%;" width="21%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><u><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Fi'il Mazid</span></u></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 0cm; width: 19%;" width="19%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">قَتَلَ - يَقْتُلُ</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> (=membunuh)</span></div></td> <td style="padding: 0cm; width: 21%;" width="21%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">قَاتَلَ - يُقَاتِلُ </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(=berperang)</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 0cm; width: 19%;" width="19%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">فَرَقَ - يَفْرَقُ </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(=memisah)</span></div></td> <td style="padding: 0cm; width: 21%;" width="21%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">فَارَقَ - يُفَارِقُ </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(=berpisah)</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 0cm; width: 19%;" width="19%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">سَبَقَ - يَسْبِقُ </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(=mendahului)</span></div></td> <td style="padding: 0cm; width: 21%;" width="21%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">سَابَقَ - يُسَابِقُ </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(=berlomba)</span></div></td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2. Fi'il Mazid dengan tambahan dua huruf. Terdiri dari beberapa wazan seperti: a. </span><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">اِنْفَعَلَ</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">- يَنْفَعِلُ</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> (huruf tambahannya: Alif dan Nun di awal kata). </span></div><table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; width: 100%;"><tbody>
<tr> <td style="padding: 0cm; width: 19%;" width="19%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><u><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Fi'il Mujarrad</span></u></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div></td> <td style="padding: 0cm; width: 21%;" width="21%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><u><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Fi'il Mazid</span></u></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 0cm; width: 19%;" width="19%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">طَلَقَ - يَطْلِقُ</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> (=menceraikan)</span></div></td> <td style="padding: 0cm; width: 21%;" width="21%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">اِنْطَلَقَ - يَنْطَلِقُ </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(=pergi)</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 0cm; width: 19%;" width="19%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">فَطَرَ - يَفْطِرُ </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(=membelah)</span></div></td> <td style="padding: 0cm; width: 21%;" width="21%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">اِنْفَطَرَ - يَنْفَطِرُ </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(=terbelah)</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 0cm; width: 19%;" width="19%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">قَلَبَ - يَقْلِبُ </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(=membalik)</span></div></td> <td style="padding: 0cm; width: 21%;" width="21%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">اِنْقَلَبَ - يَنْقَلِبُ </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(=terbalik)</span></div></td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">b. </span><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">اِفْتَعَلَ</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">- يَفْتَعِلُ</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> (huruf tambahannya: Alif di awal dan Ta di tengah) </span></div><table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; width: 100%;"><tbody>
<tr> <td style="padding: 0cm; width: 20%;" width="20%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><u><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Fi'il Mujarrad</span></u></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div></td> <td style="padding: 0cm; width: 20%;" width="20%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><u><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Fi'il Mazid</span></u></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 0cm; width: 20%;" width="20%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">جَمَعَ </span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 12pt;">-</span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;"> يَجْمَعُ</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> (=mengumpulkan)</span></div></td> <td style="padding: 0cm; width: 20%;" width="20%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">اِجْتَمَعَ </span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 12pt;">-</span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;"> يَجْتَمِعُ </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(=berkumpul)</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 0cm; width: 20%;" width="20%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">نَشَرَ </span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 12pt;">-</span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;"> يَنْشُرُ </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(=menyebarkan)</span></div></td> <td style="padding: 0cm; width: 20%;" width="20%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">اِنْتَشَرَ </span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 12pt;">-</span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;"> يَنْتَشِرُ </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(=tersebar)</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 0cm; width: 20%;" width="20%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">لَمَسَ </span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 12pt;">-</span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;"> يَلْمِسُ </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(=meraba)</span></div></td> <td style="padding: 0cm; width: 20%;" width="20%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">اِلْتَمَسَ </span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 12pt;">-</span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;"> يَلْتَمِسُ </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(=meraba-raba)</span></div></td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">c. </span><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">اِفْعَلَّ</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">- يَفْعَلُّ</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> (huruf tambahannya: Alif di awal dan huruf ganda di akhir)</span></div><table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; width: 100%;"><tbody>
<tr> <td style="padding: 0cm; width: 16%;" width="16%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><u><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Fi'il Mujarrad</span></u></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div></td> <td style="padding: 0cm; width: 24%;" width="24%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><u><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Fi'il Mazid</span></u></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 0cm; width: 16%;" width="16%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">بَيَضَ </span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 12pt;">-</span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;"> يَبِيْضُ</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> (=putih)</span></div></td> <td style="padding: 0cm; width: 24%;" width="24%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">اِبْيَضَّ </span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 12pt;">-</span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;"> يَبْيَضُّ </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(=memutih)</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 0cm; width: 16%;" width="16%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">حَمُرَ </span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 12pt;">-</span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;"> يَحْمِرُ </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(=merah)</span></div></td> <td style="padding: 0cm; width: 24%;" width="24%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">اِحْمَرَّ </span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 12pt;">-</span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;"> يَحْمَرُّ </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(=memerah)</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 0cm; width: 16%;" width="16%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">سَوِدَ </span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 12pt;">-</span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;"> يَسْوِدُ </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(= hitam)</span></div></td> <td style="padding: 0cm; width: 24%;" width="24%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">اِسْوَدَّ </span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 12pt;">-</span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;"> يَسْوَدُّ </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(=menghitam)</span></div></td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">d. </span><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">تَفَاعَلَ</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">- يَتَفَاعَلُ</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> (huruf tambahan: Ta di awal dan Mad Alif di tengah)</span></div><table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; width: 100%;"><tbody>
<tr> <td style="padding: 0cm; width: 17%;" width="17%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><u><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Fi'il Mujarrad</span></u></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div></td> <td style="padding: 0cm; width: 23%;" width="23%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><u><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Fi'il Mazid</span></u></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 0cm; width: 17%;" width="17%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">حَسَدَ </span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 12pt;">-</span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;"> يَحْسُدُ</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> (=dengki)</span></div></td> <td style="padding: 0cm; width: 23%;" width="23%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">تَحَاسَدَ </span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 12pt;">-</span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;"> يَتَحَاسَدُ </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(=saling dengki)</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 0cm; width: 17%;" width="17%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">عَرَفَ </span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 12pt;">-</span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;"> يَعْرِفُ </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(=kenal)</span></div></td> <td style="padding: 0cm; width: 23%;" width="23%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">تَعَارَفَ </span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 12pt;">-</span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;"> يَتَعَارَفُ </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(=saling kenal)</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 0cm; width: 17%;" width="17%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">سَأَلَ </span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 12pt;">-</span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;"> يَسْأَلُ </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(= bertanya)</span></div></td> <td style="padding: 0cm; width: 23%;" width="23%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">تَسَائَلَ </span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 12pt;">-</span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;"> يَتَسَائَلُ </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(=saling bertanya)</span></div></td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">e. </span><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">تَفَعَّلَ</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">- يَتَفَعَّلُ</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> (huruf tambahannya: Ta di awal dan huruf ganda di tengah) </span></div><table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; width: 100%;"><tbody>
<tr> <td style="padding: 0cm; width: 17%;" width="17%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><u><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Fi'il Mujarrad</span></u></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div></td> <td style="padding: 0cm; width: 23%;" width="23%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><u><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Fi'il Mazid</span></u></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 0cm; width: 17%;" width="17%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">عَلِمَ </span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 12pt;">-</span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;"> يَعْلَمُ</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> (=mengetahui)</span></div></td> <td style="padding: 0cm; width: 23%;" width="23%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">تَعَلَّمَ </span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 12pt;">-</span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;"> يَتَعَلَّمُ </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(=belajar)</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 0cm; width: 17%;" width="17%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">كَبُرَ </span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 12pt;">-</span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;"> يَكْبِرُ </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(=besar)</span></div></td> <td style="padding: 0cm; width: 23%;" width="23%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">تَكَبَّرَ </span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 12pt;">-</span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;"> يَتَكَبَّرُ </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(=membesarkan diri)</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 0cm; width: 17%;" width="17%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">فَكَرَ </span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 12pt;">-</span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;"> يَفْكِرُ </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(= berfikir)</span></div></td> <td style="padding: 0cm; width: 23%;" width="23%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">تَفَكَّرَ </span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 12pt;">-</span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;"> يَتَفَكَّرُ </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(=memusatkan fikiran)</span></div></td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">3. Fi'il Mazid dengan tambahan tiga huruf. Wazan yang biasa ditemukan adalah: </span><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">اِسْتَفْعَلَ</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">- يَسْتَفْعِلُ</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> (huruf tambahannya: Alif, Sin dan Ta di awal kata). </span></div><table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; width: 100%;"><tbody>
<tr> <td style="padding: 0cm; width: 17%;" width="17%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><u><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Fi'il Mujarrad</span></u></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div></td> <td style="padding: 0cm; width: 24%;" width="24%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><u><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Fi'il Mazid</span></u></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 0cm; width: 17%;" width="17%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">غَفَرَ </span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 12pt;">-</span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;"> يَغْفِرُ</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> (=mengampuni)</span></div></td> <td style="padding: 0cm; width: 24%;" width="24%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">اِسْتَغْفَرَ </span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 12pt;">-</span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;"> يَسْتَغْفِرُ </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(=mohon ampun)</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 0cm; width: 17%;" width="17%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">قَبِلَ </span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 12pt;">-</span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;"> يَقْبَلُ </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(=menerima)</span></div></td> <td style="padding: 0cm; width: 24%;" width="24%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">اِسْتَقْبَلَ </span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 12pt;">-</span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;"> يَسْتَقْبِلُ </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(=menghadap)</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 0cm; width: 17%;" width="17%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">خَرَجَ </span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 12pt;">-</span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;"> يَخْرُجُ </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(= keluar)</span></div></td> <td style="padding: 0cm; width: 24%;" width="24%"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">اِسْتَخْرَجَ </span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 12pt;">-</span></b><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;"> يَسْتَخْرِجُ </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(=minta keluar)</span></div></td> </tr>
</tbody></table></td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal"><br />
</div><div align="center" style="text-align: center;"><strong>(Fa’il)</strong></div>Fa’il adalah isim marfu’ yang terletak setelah fi’il ma’lum untuk menunjukkan pelaku dari suatu pekerjaan.<br />
Contoh:<br />
ضَرَبَ عَلِيٌّ الْكَلْبَ (Ali telah memukul anjing)<br />
يَكْتُبُ مُحَمَّدٌ الدَّرْسَ (Muhammad sedang menulis pelajaran)<br />
<strong>Ketentuan-Ketentuan Fa’il:</strong><br />
1.<strong> </strong>Fa’il adalah isim yang marfu’<br />
Contoh:<br />
نَصَرَ زَيْدٌ مُحَمَّدًا (Zaid menolong Muhammad)<br />
زَيْدٌ adalah sebagai fa’ilnya karena dia merupakan isim yang marfu’<br />
مُحَمَّدًا bukan sebagai fa’il karena dia manshub<br />
ذَهَبَ الرَّجُلُ إِلَى السُّوْقِ (Laki-laki itu pergi ke pasar)<br />
الرَّجُلُ adalah sebagai fai’ilnya karena dia merupakan isim yang marfu’<br />
السُّوْقِ bukan sebagai fa’il karena dia majrur<br />
2. Fa’il harus diletakkan setelah fi’il. Apabila ada isim marfu’ yang terletak di depan /sebelum fi’il maka dia bukan fa’il<br />
Contoh:<br />
مُحَمَّدٌ يَكْتُبُ الدَّرْسَ (Muhammad sedang menulis pelajaran)<br />
مُحَمَّدٌ bukan sebagai fa’il. Hal ini karena ia terletak di depan fi’il.<br />
Fa’ilnya adalah berupa dhomir mustatir yang terdapat pada fi’il يَكْتُبُ yang taqdirnya adalah هُوَ.<br />
3. Fi’il yang dipakai adalah fi’il ma’lum. Apabila ada isim mar’fu’ yang terletak setelah fi’il majhul, maka ia bukan sebagai fa’il.<br />
Contoh:<br />
ضُرِبَ عَلِيٌّ (Ali dipukul)<br />
عَلِيٌّ bukanlah sebagai fa’il karena fi’il yang dipakai adalah fi’il majhul.<br />
4. Fi’il yang dipakai harus selalu dalam bentuk mufrod<br />
Contoh:<br />
كَتَبَ الْمُسْلِمُ الدَّرْسَ (Seorang muslim itu menulis pelajaran)<br />
كَتَبَ الْمُسْلِمَانِ الدَّرْسَ (Dua orang muslim itu menulis pelajaran)<br />
كَتَبَ الْمُسْلِمُوْنَ الدَّرْسَ (Orang-orang muslim itu menulis pelajaran)<br />
5. Bila fa’ilnya mudzakkar, maka fi’ilnya mufrod mudzakkar. Bila failnya muannats maka fi’ilnya mufrod muannats.<br />
Contoh:<br />
شَرِبَ مُحَمَّدٌ اللَّبَنَ (Muhammad telah minum susu)<br />
شَرِبَتْ مَرْيَمُ اللَّبَنَ (Maryam telah minum susu)<br />
يَشْرَبُ مُحَمَّدٌ اللَّبَنَ (Muhammad sedang minum susu)<br />
تَشْرَبُ مَرْيَمُ اللَّبَنَ (Maryam sedang minum susu)<br />
<br />
<div align="center" style="text-align: center;"><br />
<strong>(Mubtada’ dan Khobar)</strong></div><strong>Mubtada’</strong> adalah isim marfu’ yang biasanya terdapat di awal kalimat (Subyek)<br />
<strong>Khobar </strong>adalah sesuatu yang dapat menyempurnakan makna mubtada’ (Predikat)<br />
<strong>Contoh:</strong><br />
مُحَمَّدٌ طَبِيْبٌ (Muhammad adalah seorang dokter)<br />
الْأُسْتَاذُ مَرِيْضٌ (Ustadz itu sakit)<br />
<strong>Ketentuan-ketentuan Mubtada’ dan khobar </strong><br />
1. Mubtada’ dan khobar merupakan isim-isim marfu’<br />
<strong>Contoh:</strong><br />
الْوَلَدُ نَشِيْطٌ (Anak itu rajin)<br />
أَبُوْكَ مَاهِرٌ (Bapakmu adalah orang yang pandai)<br />
الْقَاضِى عَادِلٌ (Hakim itu adil)<br />
2. Mubtada’ dan khobar harus selalu sesuai dari sisi bilangannya.<br />
<strong>Contoh:</strong><br />
الْمُسْلِمُ حَاضِرٌ (Seorang muslim itu hadir)<br />
الْمُسْلِمَانِ حَاضِرَانِ (Dua orang muslim itu hadir)<br />
الْمُسلِمُوْنَ حَاضِرُوْنَ (Orang-orang muslim itu hadir)<br />
3. Mubtada’ dan khobar harus selalu sesuai dari sisi jenisnya.<br />
<strong>Contoh:</strong><br />
الْمُسْلِمُ صَالِحٌ (Orang muslim itu sholeh)<br />
الْمُسْلِمَةُ صَالِحَةٌ (Orang muslimah itu sholihah)<br />
الْمُؤْمِنُوْنَ مُجْتَهِدُوْنَ (Para lelaki mu’min itu orang yang bersungguh-sungguh)<br />
الْمُؤْمِنَاتُ مُجْتَهِدَاتٌ (Para perempuan mu’min itu orang yang bersungguh-sungguh)<br />
<div class="MsoNormal"><br />
</div>KATA BENDA DITINJAU DARI JUMLAHNYA<br />
A. Isim Mufrad (اِسِــــــمْ مُفْـــــــرَدْ)/ Singular<br />
Isim mufrad yaitu kata benda tunggal (singular) baik berjenis mudzakkar maupun mu’annats.<br />
2.2 Contoh:<br />
الدُّجِاجَةُ Ayam betina مَكْتَبٌ Meja Tulis<br />
الْمَرْئَةُ Seorang wanita اَلْمَسْجِدُ Masjid<br />
الدَّرَجَةُ Sepeda اًلْمِصْبَاحُ Lampu<br />
مَدْرَسَةٌ sekolahan<br />
Keadaan Isim Mufrad dalam penerapannya pada suatu kata<br />
مَجْــــرُوْر مَـــنْصُوبْ مَــرْفُوع<br />
( -ٍ- / -ِ - ) ( -ً - / -َ - ) (-ُ - / -ُ - )<br />
Keterangan<br />
a. Marfu’ ( مَــرْفُوع) ditandai dengan dhummah dan dhummah tanwin (-ُ - / -ُ - ) Contoh:<br />
كِتَــــا بٌ atau اَلْكِتَــــابُ Buku<br />
بَيْتــٌــــ atau اَلْبَيْتــُـــــ Rumah<br />
b. Manshub (مَـــنْصُوبْ ) ditandai dengan fathah atau fathah tanwin ( -ً - / -َ -), contoh:<br />
كِتَــــــا بً atau اَلْكِتَــــابَ Buku<br />
بَيْتًـــــــــ atau اَلْبَيْتَـــــ rumah<br />
c. Majrur (مَجْــــرُوْر) ditandai dengan kasrah atau kasrah tanwin ( -ٍ- / -ِ - ), contoh:<br />
كِتَــــــا بٍ atau اَلْكِتَــــابِ Buku<br />
بَيْتٌٍـــــــــ atau اَلْبَيْتِـــــ Rumah<br />
Isim Mufrad dalam penerapan kalimat<br />
Marfu’ جَدِيْــــــــدٌ اَلْكِتَــــابُ Kitab ini baru<br />
Nashab جَدِيْــــــــدً كِتَــــــا بً اِشْتَـــرَيْتُ Aku telah membeli kitab baru<br />
Jar الْجَــــــدِيْـــدِ مِنَ الْكِتـَــــابِ يَسْتَفَـــدْتُ Aku mendapatkan manfaat dari kitab baru<br />
B. Isim Mutsanna/ Tasniyah (اِسِــــــمْ مُثَـــنَّى)/ Dual<br />
Adalah kata benda yang menunjukkan arti ganda (dual) baik mudzakkar maupun muannats. Cirinya terdapat tambahan alif dan nun (ا ن) atau ya dan nun (ين ) pada isim mufradnya. Contoh<br />
كِتَـــــابَانِ<br />
Penjelasan<br />
كِتَـــــابٌ Perubahan pada mudzakar: Bentuk Mufradnya كِتَابٌ<br />
كِتَـــــابِيْــنَ<br />
jika ditambah alif dan nun akan menjadi كِتَابَانِ<br />
Jika ditambah dengan ya dan nun akan menjadi كِتَـــــابِيْــنَ<br />
كُـــرَّسَتَـــــانِ<br />
Perubahan pada muannats: Bentuk mufradnya كُرَّاسَـةٌ jika ditambah alif dan nun akan menjadi كُرَّاسـتَانِ<br />
كُـــرَّا ســــةٌ Jika ditambah dengan ya dan nun akan<br />
كُـــرَّا سَتَيْـــــنِ menjadi كُرَّاسـتَيْنِ<br />
Keadaan isim mutsanna dalam penerapannya pada suatu kata<br />
مَـجْــرُوْرٌ مَـنْصُــوْبٌ مــرْفــــوعٌ<br />
ين ين ان<br />
كِتَـــــابِيْــنَ / كُـــرَّا سَتَيْـــــنِ كِتَـــــابِيْــنَ / كُـــرَّا سَتَيْـــــنِ كِتَابَانِ / كُـــرَّسَتَـــــانِ<br />
Isim Mutsanna dalam penerapan kalimat<br />
1 Marfu’ اَلْكِتَابـــــــانِ مُفِيْـــــــــدَانِ Dua kitab itu bermanfaat<br />
2 Manshub قَرَأْتُ كِتَـــــابَيْنِ مُفِيْــدَيْنِ Aku telah membaca dua kitab yang bermanfaat<br />
3 Majrur اَلْغِــلافُ لِكِتَـــابَيْنِ جَدِيْــــــدَيْن Sampul itu untuk dua buku baru<br />
C. Isim Jama’ (اِسِــــــمْ جَمـــــــعْ )/ Plural<br />
Yaitu: kata benda yang menunjukkan lebih dari dua/ banyak, baik maskulin maupun feminin. Isim jamak ini dibagi menjadi tiga, yaitu: Jama’ Mudzakar Salim, Jama’ Muannats Salim, dan Jamak Taksir<br />
1. Jamak Mudzakar Salim (جَمْـعُ المُذَكَــر الســالِمْ)<br />
Merupakan jamak yang bentuknya teratur (salim) dan menunjukkan makna maskulin (mudzakar). Ciri-cirinya adalah tambahan huruf wawu dan nun (ان ) atau huruf ya dan nun ( ون ) pada bentuk mufradnya.<br />
Contoh:<br />
مُسْلِــــــمُوْنَ<br />
مُسْلِـــــمٌ Penjelasan<br />
Bentuk singular مُسْلِـــــمٌ jika ditambah<br />
مُسْـــلِمِيْنَ wawu dan nun akan menjadi مُسْلِــــــمُوْنَ<br />
مُؤْمِــنُوْنَ<br />
مُؤْمِنٌِ Jika ditambah dengan ya dan nun<br />
akan menjadi مُسْـــلِمِيْن<br />
مُؤْمِنِيْـــنَ<br />
مُسْلِــــــــمُوْنَ و ن مُسْلِــــــــمٌ<br />
مُسْـــــــــلِمِيْن ي ن مُسْلِــــــــمٌ<br />
Keadaan jamak mudzakar salim dalam penerapannya pada suatu kata<br />
مَـجْــرُوْرٌ<br />
مَـنْصُــوْبٌ<br />
مــرْفــــوعٌ<br />
ين ين ون<br />
Keterangan:<br />
1. Marfu’ ditandai ون dengan contoh مُسْلِــــــــمُوْنَ<br />
2. Manshub ditandai dengan ين contoh مُسْـــــــــلِمِيْن<br />
3. Majrur diandai dengan ين contoh مُسْـــــــــلِمِيْن<br />
Jama’ Mudzakar Salim dalam penerapan kalimat:<br />
1. Marfu’ اَلْمُؤْمِنُوْنَ خَـــاشِـــــعُوْنَ Orang-orang mukmin yang khusyu’<br />
2. Manshub رَأَيْتُ الْمُؤْمِنِيْنَ خَـــاشِــــعِيْنَ Saya melihat orang-orang mukmin yang khusyu’<br />
3. Majrur مَرَرْتُ بِالْمُؤْمِنِيْــنَ خَاشِـــعِيْنَ Saya berjalan bersama dengan orang-orang mukmin yang khusyu’<br />
2. Jamak Muannats Salim جمَـــــعُ الْمُؤَنَّـــــثِ السَّــــا لِـمُ<br />
Adalah bentuk plural (jamak) yang teratur dan menunjukkan jenis feminine (perempuan). Cirinya terdapat tambahan huruf alif dan ta pada bentuk mufradnya. Karena jama’ ini menunjukkan perempuan, maka bentuk singular yang diubah adalah bentuk muannats bukan mudzakar. Contoh:<br />
Plural tamb Sing plural tamb Singular<br />
مُؤْمِـــــــنَــــاَتٌ ات مُؤْمِـــــــنَةٌ اَلْمُسْـــــــلِمَــــــاتُ ات اَلْمُسْـــــــلِمَةُ<br />
دَرَاجَـــــــــاتٌ ات دَرَاجَـــــــةٌ َلدَّجَــــاجَـــــــــاتُ ات اَلدَّجَـــــــاجَةُ<br />
ات ات<br />
Keadaan Jamak Muannats Salim dalam penerapannya pada kata<br />
مَـجْــرُوْرٌ<br />
مَـنْصُــوْبٌ<br />
مــرْفــــوعٌ<br />
(ـ ِ ـ /ـ ٍ ـ) (ـ ِ ـ /ـ ٍ ـ) ــُ ــ/ــ ٌ ــ))<br />
Tanda-tanda perubahan pada jamak muannats salim<br />
1. Marfu’ ditandai dengan dhummah/ dhummah tanwin<br />
Contoh: مُؤْمِـــــــنَــــاَتٌ<br />
2. Manshub ditandai dengan kasrah atau kasrah tanwin<br />
Contoh: مُؤْمِـــــــنَــــاَتٍ<br />
3. Majrur ditandai dengan kasrah atau kasrah tanwin<br />
Contoh مُؤْمِـــــــنَــــاَتٍ<br />
<div class="MsoNormal">Penerapan Jamak Muannats Salim dalam kalimat<br />
1. Marfu’ <span style="font-family: "Arial","sans-serif";">اَلْمُؤْمِنَـــاتُ</span> <span style="font-family: "Arial","sans-serif";">خَـــاشِـــــعَـــاتٌ</span> Wanita-wanita mukmin yang khusyu’<br />
2. Manshub <span style="font-family: "Arial","sans-serif";">رَأَيْتُ</span> <span style="font-family: "Arial","sans-serif";">الْمُؤْمِنــاتِ</span> <span style="font-family: "Arial","sans-serif";">خَــاشِــعَاتٍ</span> Saya melihat wanita-wanita mukmin yang khusyu’<br />
3. Majrur <span style="font-family: "Arial","sans-serif";">مَرَرْتُ</span> <span style="font-family: "Arial","sans-serif";">بِالْمُؤْمِنَـاتِ</span> <span style="font-family: "Arial","sans-serif";">خَاشِـعَـاتٍ</span> Saya berjalan bersama dengan wanita-wanita beriman yang khusyu’<br />
<br />
</div>3. Jamak Taksir جَمْـــــــعُ التَّكْثِيْــــــــــــــــر<br />
Pengertian:<br />
Adalah bentuk jamak yang tidak beraturan (rusak). Jamak ini untuk semua benda mati maupun hidup, mudzakar maupun muannats. Bentuk jamak taksir ini sima’I , artinya mengikuti apa yang diucapkan oleh orang Arab. Oleh karena itu maka harus dihafalkan. Kita dapat mengetahui sebuah isim berjamak taksir atau salim dapat dilihat di dalam kamus. Kamus bahasa Arab yang baik tentu mencantumkan bentuk jamak dari suatu isim.<br />
Contoh:<br />
قِرْطَــسٌ- قِـرْطَاس – ج قَـرَاطِيْس Kertas<br />
مِفْتَـــاحٌ – ج مَفَـــاتِيْــحٌ Kunci<br />
مِغْــــلاَقٌ – ج مَغَـــالِيْقٌ Kunci pintu<br />
صُـــوْرَةٌ – ج صُــــوَرٌ Gambar<br />
رَأْسٌ – ج رُؤُوْسٌ Kepala<br />
رَإيْــسٌ – رُأسَـــأُ Kepala, ketua<br />
Dari contoh di atas terlihat bahwa bentuk plural dari mufrad/ singularnya tidak beraturan sebagaimana pada jamak salim.<br />
Hasil penelitian para ahli bahasa Arab, didapat beberapa pola khusus dari jamak taksir, seperti berikut ini:<br />
وَزَانْ جَمَــــــــع تَكْسيـــر إســـــــــم مفرد مَعـــــــــنَى<br />
No Pola Plural Singular Arti<br />
1 اَفْعَــالٌ اَبْــوَابٌ بَـــــابٌ Pintu<br />
2 اَفْعُــلٌ اَنْفُــسْ نَفْــــسٌ Jiwa<br />
3 فِعْلَــةٌ فِتْيَــةٌ فَتَــــى Pemuda<br />
4 فُعَّــالٌ كُتَّــابٌ كَـــاتِبٌ Penulis<br />
5 فِعَــالٌ جِبَــالٌ جَبَــــلٌ Gunung<br />
6 فُعُــوْلٌ قُلُــوْبٌ قَــــلْبٌ Hati<br />
7 فُعُـــلٌ رُسُــلٌ رَسُـــوْلٌ Rasul/ utusan<br />
8 فُعَــلاَءٌ عُلَمَــأُ عَلِيْـــمٌ Orang pandai<br />
9 اَفْعِــلاَءُ اَنْبِيَــاءُ نَبِـــيٌ Nabi<br />
10 فَعَـائِـلُ رَسَـائِلٌ رِسَــلَةٌ Risalah/ surat<br />
11 مَفَـاعـلُ مَذَاهِـبٌ مَذْهَــبٌُ Madzhab<br />
12 مَفَـا عِيْـلُ مَفَــاتِيْحٌ مِفْتَــحٌ kunci<br />
13 فُعْلاَنٌ فَــرِسٌ Petapa<br />
14 فَعَــالِلٌ كَوْكَــبٌ bintang<br />
15 فَعَـالِيْـلٌ فِنْجَــانٌ Cup, tutup<br />
16 فَعَالِلِـةٌ تِلْمِيْــذٌ Murid<br />
<div align="center" style="text-align: center;"><b>kana</b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Adapun kaana dan saudara-saudaranya berfungsi merofa’kan isimnya dan menasobkan khobarnya, yaitu:<br />
æ كان : adalah/keadaan, kaana menunjukkan lampau, ada waktu tertentu ( terbatas) dan ada waktu terus-menerus. Misal: كان ربك قديرا(terus menerus) , كان محمدمجتهدا (terbatas)<br />
æ امسى : bermakna menggambarkan bahwa hal yang diberitakan itu terjadi pada waktu sore hari امسي الجوباردا<br />
æ اصبحى : bermakna menggambarkan bahwa hal yang diberitakan itu terjadi pada waktu pagi hari امسي الجو مكفهرا<br />
æ اضحى : bermakna menggambarkan bahwa hal yang diberitakan itu terjadi pada waktu dhuha اضحى الطالب نشيطا<br />
æ ظل : bermakna menggambarkan bahwa hal yang diberitakan itu terjadi pada waktu siang hari ظل وجهه مسودا<br />
æ بات : bermakna menggambarkan bahwa hal yang diberitakan itu terjadi pada waktu malam hari بات محمد مسرورا<br />
æ صار : bermakna perpindahan dari suatu keadaan ke keadaan yang lain صارا لطين ابريقا<br />
æ ليس : meniadakan atau menafikan ليس محمد فاهما<br />
æ مازال ماانفاك ما فتئ ما برح : tidak terputus-putus, artinya sama dengan ليس, yaitu meniadakan atau menafikan, karena harus di dahului oleh maa nafi, tetapi maksudnya itsbat atau tetap.<br />
Ex: مازال ابراهيم منكير, مابرح علي صديقا مخلصا<br />
æ مادام : tetap dan terus menerus لا اعذل خالدا مادمت حيا<br />
æ كان يكون كن , اصبح يصبح اصبح : lafadz-lafadz yang bisa ditasrif</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Menurut amalnya dari fiil kaana wa akhwatuha terbagi dua macam, ialah:<br />
1. Yang bisa beramal tanpa syarat, ialah: صار ,امسى, اصبحى, اضحى , بات ظل, ليس, كان<br />
2. Yang bisa beramal dengan syarat, ialah:<br />
F Didahului dengan lafadz naafi atau syibaih nafi, ialah انفاك, فتئ, برح, زال<br />
F Didahului oleh maa masdariyah dzorfiyah, ialah دام<br />
Dari segi tasrifnya kaana wa akhwatuha dibagi menjadi tiga:<br />
1. Bisa ditasrif dengan sempurna atau lengkap, yaitu bisa ditasrif mulai dari fi’il madhi, mudhlori’, dan amr, yaitu ada tujuh fi’il: صار ,امسى, اصبحى, اضحى , بات ظل, كان<br />
2. Bisa ditasrif namun tidak sempurna, yaitu bisa ditasrif mulai dari fi’il madhi dan mudhlori’ saja, yaitu ada empat fi’il : انفاك, فتئ, برح , زال<br />
3. Tidak bisa ditasrif, ada dua fi’il : ليس , دام<br />
Tentang penempatan khobar:<br />
w Di tengah. Contoh: وكان حقاعلينانصرالمؤمنين<br />
Kecuali maa nafi, tidak boleh mendahulukan khobar( ماكان زيدقاءما) , kecuali kalau nafinya dengan selain maa, maka diperbolehkan.( قاءمالم يزل زيد)<br />
w Tak boleh mendahulukan khobar. Mencegah untuk mendahulukan khobar laisa. Contoh: قاءماليس احمد (contoh salah) adapun mendahulukan khobar selain laisa diperbolehkan. Adapun fi’il yang mencukupkan dengan isimnya yang dirofa’kan saja (tidak dengan khobar), fi’il itu disebut fi’il tamm. Ex:<br />
وكان ذوعسرة الخ . Adapun lafadz fi’il yang membutuhkan isim dan khobar disebut fi’il naqis. Adapun lafadz fatia, laesa, dan zaala, selamanya naqis.<br />
Membuang kaana dan isimnya<br />
v Orang arab suka membuang kaana dan isimnya dan itu termasyhur bila kaana berada sesudah lafadz in dan lau. Ex: ان خيرافخيرا asalnya ان كان عمله خيرافكان جزاءه خيرا<br />
v Sesudah an masdariyah menggantikan maa dari kaana itu disusun. (yakni suka dibuang kaana sesudah an masdariyah dan diganti dengan maa, serta isim kaana-nya tetap ada/tidak dibuang)<br />
ex: اماانت برافاقترب asalnya لان كنت برا فاقترب<br />
v Dari fi’il mudhori’nya lafadz kaana yang disukun suka dibuang nunnya. Itu adalah membuang uang tidak mesti/tidak selalu. Ex: لم نك من الكافرين</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><br />
</div><div align="center" style="text-align: center;">أَنْوَاعُ الْخَبَرِ<br />
<strong>(Macam-Macam Khobar)</strong></div><div align="center" style="text-align: center;"><span><img alt="Khobar Mu'rob Murokkab" height="131" src="file:///C:/Users/ryu/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image003.jpg" width="269" /></span></div><strong>1. Khobar Mufrod</strong><br />
Khobar mufrod adalah khobar yang bukan berupa jumlah maupun syibhul jumlah.<br />
<strong>Contoh:</strong><br />
الْعَامِلُ حَاضِرٌ (Seorang pekerja itu hadir)<br />
الْعَامِلاَنِ حَاضِرَانِ (Dua orang pekerja itu hadir)<br />
الْعُمَّالُ حَاضِرُوْنَ (Para pekerja itu hadir)<br />
<strong>2. Khobar Murokkab</strong><br />
Khobar murokkab adalah khobar yang berupa jumlah atau syibhul jumlah.<br />
<strong>a. Khobar yang berupa jumlah</strong><br />
<strong>i. Jumlah Ismiyah</strong><br />
<strong>Contoh:</strong><br />
الْوَلَدُ كِتَابُهُ جَدِيْدٌ (Anak laki-laki itu bukunya baru)<br />
الْوَلَدُ أَبُوْهُ حَاضِرٌ (Anak laki-laki itu bapaknya hadir)<br />
الْمَدْرَسَةُ مُدَرِّسُهَا حَضَرَ (Sekolahan itu pengajarnya telah hadir)<br />
<strong>ii. Jumlah Fi’liyah</strong><br />
<strong>Contoh:</strong><br />
الْوَلَدُ حَضَرَ أَبُوْهُ (Anak itu telah hadir bapaknya)<br />
الْمُدَرِّسُ حَضَرَ (Seorang pengajar itu telah hadir)<br />
الْمُدَرِّسُوْنَ حَضَرُوْا (Para pengajar itu telah hadir)<br />
<strong>b. Khobar yang berupa syibhul jumlah</strong><br />
<strong>i. Jer dan Majrur</strong><br />
<strong>Contoh:</strong><br />
مُحَمَّدٌ فِى الْبَيْتِ (Muhammad di dalam rumah)<br />
الْكِتَابُ عَلَى الْمَكْتَبِ (Buku itu di atas meja)<br />
<strong>ii. Dhorof dan Mudhof ilaih</strong><br />
<strong>Contoh:</strong><br />
مُحَمَّدٌ أَمَامَ الْبَيْتِ (Muhammad di depan rumah)<br />
الْهِرَّةُ تَحْتَ الْمَكْتَبِ (Kucing itu di bawah meja)<br />
<br />
<div align="center" style="text-align: center;"><b><span lang="EN-US"><br />
FI'IL MUJARRAD</span></b></div><span lang="EN-US">Menurut asal kata dan pembentukannya, Fi'il terbagi dua:<br />
1. FI'IL MUJARRAD ( </span><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">فِعْل</span></b> <b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">مُجَرَّد</span></b><span> <span lang="EN-US">) yaitu fi'il yang semua hurufnya asli.<br />
2. FI'IL MAZID ( </span></span><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">فِعْل</span></b> <b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">مَزِيْد</span></b><span lang="EN-US"> ) yaitu fi'il yang mendapat huruf tambahan.</span><br />
<span lang="EN-US">Fi'il Mujarrad pada umumnya terdiri dari tiga huruf sehingga dinamakan pula FI'IL MUJARRAD TSULATSI ( </span><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">فِعْل</span></b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif";"> </span><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">مُجَرَّد</span></b> <b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">ثُلاَثِي</span></b> <span lang="EN-US">) dan mempunyai enam wazan ( </span><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">وَزْن</span></b><span lang="EN-US"> ) atau timbangan (pola huruf dan harakat) yakni:</span><br />
<span lang="EN-US">1. </span><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">فَعَلَ</span></b> <b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">- يَفْعُلُ</span></b><span lang="EN-US"> misalnya: </span><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">نَصَرَ</span></b> <b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">-</span></b> <b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">يَنْصُرُ</span></b><span lang="EN-US"> (=menolong)<br />
2. </span><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">فَعَلَ</span></b> <b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">- يَفْعِلُ</span></b><span lang="EN-US"> misalnya: </span><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">جَلَسَ</span></b> <b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">-</span></b> <b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">يَجْلِسُ</span></b><span lang="EN-US"> (=duduk)<br />
3. </span><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">فَعَلَ</span></b> <b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">- يَفْعَلُ</span></b><span lang="EN-US"> misalnya: </span><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">فَتَحَ</span></b> <b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">-</span></b> <b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">يَفْتَحُ</span></b><span lang="EN-US"> (=membuka)<br />
4. </span><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">فَعِلَ</span></b> <b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">- يَفْعَلُ</span></b><span lang="EN-US"> misalnya: </span><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">عَلِمَ</span></b> <b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">-</span></b> <b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">يَعْلَمُ</span></b><span lang="EN-US"> (=mengetahui)<br />
5. </span><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">فَعُلَ</span></b> <b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">- يَفْعُلُ</span></b><span lang="EN-US"> misalnya: </span><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">كَثُرَ</span></b> <b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">-</span></b> <b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">يَكْثُرُ</span></b><span lang="EN-US"> (=menjadi banyak)<br />
6. </span><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">فَعِلَ</span></b> <b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">- يَفْعِلُ</span></b><span lang="EN-US"> misalnya: </span><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">حَسِبَ</span></b> <b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">-</span></b> <b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">يَحْسِبُ</span></b><span lang="EN-US"> (=menghitung)</span><br />
<span lang="EN-US">Disamping Fi'il Mujarrad Tsulatsi yang terdiri dari tiga huruf, terdapat pula Fi'il Mujarrad Ruba'i ( </span><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">فِعْل</span></b> <b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">مُجَرَّد</span></b> <b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">رُبَاعِي</span></b><span lang="EN-US"> ) yang terdiri dari empat huruf. Fi'il Mujarrad Ruba'i ini hanya mempunyai satu wazan yaitu: </span><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">فَعْلَلَ</span></b> <b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">-</span></b> <b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">يُفَعْلِلُ</span></b><span lang="EN-US"> .<br />
Contoh: </span><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">تَرْجَمَ</span></b> <b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">- يُتَرْجِمُ</span></b><span lang="EN-US"> (=menerjemahkan), </span><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">وَسْوَسَ</span></b> <b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">-</span></b> <b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">يُوَسْوِسُ</span></b><span lang="EN-US"> (=membisikkan waswas), </span><b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">زَلْزَلَ</span></b> <b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">-</span></b> <b><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 24pt;">يُزَلْزِلُ</span></b><span lang="EN-US"> (=menggoncang-goncangkan).</span><br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div></m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac>MI Muhammadiyah kalitengahhttp://www.blogger.com/profile/00626052208154261312noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6163391337812556136.post-39961276761480661552011-01-21T20:55:00.000-08:002011-01-21T20:55:23.292-08:00ARTIKEL SOSIOLOGI<strong>Apa itu Sosiologi ?<br />
Sosiologi berasal dari bahasa latin socius yang mempunyai arti kawan/teman dan logos yang berarti ilmu pengetahuan/pikiran. Jadi dilihat dari akar katanya sosiologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang pergaulan hidup socius dengan socius (teman dengan teman), yaitu hubungan antara seseorang dengan seseorang, perseorangan dengan golongan atau golongan dengan golongan<br />
Karena pergaulan hidup manusia disebut juga masyarakat maka sosiologi diartikan juga sebagai ilmu yang mempelajari tentang masyarakat manusia dan tingkah laku manusia di beberapa kelompok yang membentuk masyarakat.<br />
II.Pra Sosiologi<br />
Pada pra sosiologi yaitu sebelum sosiologi menjadi ilmu yang berdiri sendiri, sudah cukup banyak filsuf yang mengkaji tentang masyarakat, misalnya Aristoteles dengan bukunya 'Republica' dan Plato dengan bukunya yang berjudul 'Politeia'. Mereka dalam mengkaji masyarakat biasanya dikaitkan dengan kajian tentang Negara. Oleh karena itu, kajian tentang masyarakat selanjutnya banyak dilakukan oleh para filsuf di bidang politik.<br />
Pemikir Politik, Thomas Hobbes (1588-1679), berusaha menjelaskan bahwa individu-individu itu selalu berperang sehingga tidak terbentuk suasana tenang. Untuk mencapai ketenangan maka dibuatlah kesepakatan-kesepakatan diantara mereka.<br />
Pemikir lainnya, Jhon Locke (1632-1704), dengan idenya tentang masyarakat yang dicita-citakan berpendapat bahwa sudah kodratnya manusia dilahirkan mempunyai sejumlah hak. Akan tetapi, pada kenyataannya sering kali tidak dimiliki karena hubungan yang timpang antara penguasa dan rakyat. Untuk mengatasi ketimpangan ini maka dibuatlah kesepakatan diantara mereka.<br />
Jean Jacques Rousseau (1712-1778) berpendapat bahwa individu dilahirkan dalam keadaan bebas. Namun seringkali individu tersebut terbelenggu oleh penguasa. Untuk mendapatkan kebebasannya, maka dibuatlah kesepakatan diantara mereka.<br />
Dari ide dan pendapat para pemikir politik tersebut di atas nampak bahwa ide tentang masyarakat sudah dimasukkan ke dalam kajian mereka.<br />
III.August Comte (1798-1857)<br />
August Comte adalah seorang filsuf dari Perancis yang sering kali disebut sebagai peletak dasar bagi ilmu Sosiologi. Dan dia pula-lah yang memperkenalkan nama 'Sociology'.<br />
Salah satu sumbangan terpenting Comte adalah pendapatnya tentang hukum 3 jenjang :<br />
1. Jenjang Teologis, dimana pada jenjang ini manusia berusaha menjelaskan gejala yang terjadi di sekitarnya sebagai sesuatu yang bersifat adikodrati<br />
2. Jenjang Metafisik, jenjang dimana manusia mengacu pada kekuatan metafisik atau abstrak.<br />
3. Jenjang Positiv, jenjang dimana gejala alam dan sosial berdasarkan hukum ilmiah. Sehubungan dengan pandangan ini maka dia dikenal pula sebagai tokoh positivisme.<br />
Dalam kerangka pandang positivisme, Comte berpendapat bahwa sosiologi harus bersifat ilmiah, dimana para sosiolog harus menggunakan metode observasi yang sistematik, eksperimen dan analisis yang bersifat historis komparatif.<br />
Ide lainnya yang sangat terkenal adalah ide tentang pembagian kajian masyarakat ke dalam 'social static' dan 'social dynamic'. Sosial statik merujuk kepada aspek-aspek sosial yang harus selaras dengan tatanan dan stabilitas sosial yang memungkinkan masyarakat berada dalam kebersamaan. Misalnya acara-acara adat istiadat yang memungkinkan masyarakat berada dalam kebersamaan.<br />
Sementara sosial dinamik merujuk kepada aspek-aspek kehidupan sosial yang sejalan dengan perubahan sosial dan membentuk pola-pola perkembangan kelembagaan. Contohnya adalah tentang bagaimana pengaruh masuknya listrik pada suatu desa terhadap perilaku dan gaya hidup warga desa tersebut.<br />
IV.Teori Bunuh Diri Durkheim<br />
Dalam karya terkenalnya 'Le Suicide' (1897), Durkheim melihat tindakan individu dilatarbelakangi oleh faktor-faktor sosial. Dengan membandingkan data statistik dari masyarakat yang berbeda-beda, Durkheim menunjukkan bahwa ada keteraturan dalam pola-pola bunuh diri.<br />
(1) Bunuh diri Fatalistik. Dilakukan oleh sekelompok orang yang mana dibelakangnya ada kontrol berlebihan, seperti dalam masyarakat budak.<br />
(2) Bunuh diri Altruistik. Terjadi dalam masyarakat yang mempunyai ikatan sosial yang kuat. Bunuh diri ini dilakukan demi kelompok, hampir seperti bunuh diri ritual Jepang 'Seppuku', yang dilakukan ketika kekacauan melanda masyarakat.<br />
(3) Bunuh diri Anomik. Hal ini terkait dengan apa yang disebut 'Anomie' atau keadaan dimana anda tidak tahu tempat yang tepat bagi anda, seperti menjadi tunawisma atau yatim piatu. Anda merasa tidak punya apa-apa dan ini berarti berada dalam keadaan tanpa norma dan peraturan yang membimbing dalam kehidupan sosial sehari-hari.<br />
(4) Bunuh diri Egoistik. Bunuh diri dimana individu mengupayakan 'penyelamatan serius' terhadap dirinya, misalnya ingin menghindari permasalahan hutang atau percintaan.</strong>MI Muhammadiyah kalitengahhttp://www.blogger.com/profile/00626052208154261312noreply@blogger.com2